Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mayapada Internasional Tbk. (MAYA) sedang menggelar aksi penambahan modal melalui rights issue pada bulan ini. Pemegang saham pengendali yakni konglomerat Dato Sri Tahir pun terpantau bergeliat menyuntikan dana kepada MAYA.
Berdasarkan keterbukaan informasi, MAYA melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) XIV sebanyak-banyaknya 26,74 miliar lembar saham Seri B atau sebanyak-banyaknya 69,33% dari total modal ditempatkan atau disetor penuh.
Harga pelaksanaan rights issue adalah sebesar Rp150 sehingga jumlah dana yang diperoleh dari PMHMETD XIV seluruhnya berjumlah sebanyak-banyaknya sebesar Rp4,01 triliun.
Pemegang saham pengendali yakni Dato Sri Tahir turut serta dalam rightss issue tersebut.
"Dato Sri Tahir telah melakukan penyetoran uang muka setoran modal kepada Perseroan sebesar Rp752,12 miliar sebagaimana dibuktikan dengan bukti setoran modal tanggal 23 Juni 2023 dan 26 Juni 2023," tulis Manajemen MAYA di keterbukaan informasi pada akhir pekan lalu (12/1/2024).
Tahir sendiri menggenggam kepemilikan saham di MAYA secara pribadi sebanyak 567,27 juta lembar atau 4,79%. Tahir juga menggenggam kepemilikan saham di MAYA melalui PT Mayapada Karunia sebanyak 3,53 miliar lembar atau 29,89% dan PT Mayapada Kasih 563,86 juta atau 4,77%.
Adapun, Mayapada Karunia telah melakukan penyetoran uang muka setoran modal dalam aksi rights issue MAYA sebesar Rp417,89 miliar. Mayapada Kasih pun melakukan penyetoran uang muka setoran modal sebanyak Rp398,41 miliar.
Selain itu, anak Dato Sri Tahir yakni Jonathan Tahir menyetor Rp165,97 miliar dalam aksi rights issue MAYA.
Sementara, apabila saham baru yang ditawarkan dalam PMHMETD XIV ini tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang saham, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham rights issue lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya. Jika setelah alokasi pemesanan saham tambahan, masih terdapat sisa saham rights issue yang belum dilaksanakan, maka Dato Sri Tahir, Jonathan Tahir, Mayapada Kasih, dan PT Gatsu Griya Megatama akan bertindak sebagai pembeli siaga.
Selain Tahir, memang terdapat pemegang saham lainnya di MAYA. Mengacu laporan komposisi kepemilikan saham per 31 Desember 2023, perusahaan asuransi jiwa asal Taiwan Chatay Life Insurance menggenggam 2,29 miliar lembar saham di MAYA dengan porsi 19,36%. Namun, Chatay tidak menyatakan keterlibatannya dalam rights issue MAYA awal tahun ini.
Tahir selaku pembesut MAYA memang bergeliat menyuntikan modal kepada MAYA. Pada pertengahan tahun lalu, mengacu keterangan tertulisnya, Tahir merealisasikan komitmen penguatan modal dengan melakukan setoran dana Rp3 triliun kepada Bank Mayapada.
Adapun, upaya mempertebal modal dilakukan Bank Mayapada untuk memperkuat bisnis.
"Seluruh dana yang diperoleh dari PMHMETD XIV, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan dipergunakan seluruhnya oleh perseroan untuk modal kerja dalam rangka pengembangan usaha terutama dalam pemberian kredit," tulis Manajemen MAYA.
Pada tahun lalu, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae juga sempat mengatakan bahwa komitmen suntikan modal mampu mendongkrak kinerja bank. "Setoran permodalan tersebut akan membantu perbaikan kinerja bank pada saat ini dan di waktu yang akan datang," ujar Dian dalam keterangan tertulis pada pertengahan tahun lalu (13/7/2023).
Bank Mayapada sendiri memiliki modal inti Rp11,8 triliun dan masuk ke dalam jajaran kelompok bank dengan modal inti (KBMI) II.
MAYA telah mencatatkan laba bersih Rp66,02 miliar hingga kuartal III/2023, namun tergerus 39,83% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp109,74 miliar.
Dari sisi intermediasi, Bank Mayapada telah menyalurkan kredit Rp101,22 triliun pada kuartal III/223, naik 11,18% yoy. Aset bank juga naik 4,53% menjadi Rp135,41 triliun.
Dari sisi pendanaan, Bank Mayapada telah menghimpun dana pihak ketiga (DPK) Rp109,63 triliun pada kuartal III/2023, naik dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp109,39 triliun. Sementara, dana murah (current account saving account/CASA) Bank Mayapada tumbuh subur 19,39% yoy menjadi Rp16,13 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel