Pengaduan LAPS SJK 2023 Melonjak, Pinjol Paling Banyak Keluhan setelah Bank

Bisnis.com,16 Jan 2024, 17:05 WIB
Penulis: Rika Anggraeni
Ilustrasi P2P Lending. /Freepik.com

Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Sektor Jasa Keuangan (LAPS SJK) menyatakan telah menerima dan menangani 2.501 pengaduan sepanjang 2023. Financial technology peer-to-peer (fintech P2P) lending atau pinjaman online (pinjol) yang menjadi angka pengaduan tertinggi kedua sepanjang tahun lalu.

Jumlah pengaduan yang diterima LAPS SJK melonjak 39% dibandingkan dengan 2022. Secara keseluruhan, LAPS SJK telah menerima dan menangani 5.650 pengaduan sejak 1 Januari 2021—31 Desember 2023.

Manager Hubungan Kelembagaan LAPS SJK Raymas Putro mengatakan bahwa tren pengaduan yang diterima terus meningkat sejak LAPS SJK berdiri.

Pada 2021, misalnya, LAPS SJK menerima 1.348 pengaduan yang didominasi dari sektor perbankan mencapai 591 pengaduan, sektor pembiayaan sebanyak 281 pengaduan, dan 260 pengaduan terkait pinjol.

Raymas menuturkan pengaduan yang diterima LAPS SJK pada 2023 mencapai 2.501 pengaduan dengan rincian 2.442 pengaduan berasal dari Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) milik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan dari kanal Non-APPK atau masyarakat yang datang sendiri (walk-in) atau mengirim surat langsung ke LAPS SJK sebanyak 59 pengaduan.

Lebih lanjut, Raymas menyampaikan bahwa jumlah pengaduan yang diterima tahun ini melebihi dari yang diprediksi sebelumnya, yakni tidak lebih dari 2.200 pengaduan, atau hanya naik 22% yoy.

“Ternyata mencapai 2.500 pengaduan,” kata Raymas dalam keterangan tertulis, dikutip pada Selasa (16/1/2024).

Raymas mengatakan bahwa pengaduan yang diterima LAPS SJK masih didominasi dari sektor perbankan, fintech P2P lending, dan sektor pembiayaan.

“Lima besar sektor jasa keuangan yang paling banyak diadukan tahun 2023 adalah sektor perbankan dengan 1.170 pengaduan, fintech P2P lending 577 pengaduan, sektor pembiayaan 443 pengaduan, asuransi 260 pengaduan, dan pasar modal 23 pengaduan,” ungkapnya.

Di sisi lain, LAPS SJK juga menemukan produk fintech P2P lending berupa pinjol multiguna menjadi produk yang diadukan terbanyak selama tiga tahun terakhir.

Pada 2023, Raymas mengatakan produk fintech P2P lending berupa pinjaman online multiguna mencapai 370 pengaduan.

Menyusul kartu kredit sebanyak 225 pengaduan dan pembiayaan multiguna berupa pembayaran angsuran sebanyak 218 pengaduan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini