Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat realisasi nilai transaksi perdagangan elektronik atau e-commerce mencapai Rp453,75 triliun sepanjang 2023.
Nilai tersebut tercatat lebih rendah dibandingkan dengan target BI yang ditetapkan sebesar Rp474 triliun, juga lebih rendah dibandingkan dengan realisasi pada 2022 sebesar Rp476,3 triliun.
Sementara secara volume, Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta menyampaikan bahwa transaksi e-commerce pada 2023 tercatat mencapai 3,71 miliar. Volume transaksi tersebut meningkat dibandingkan dengan realisasi pada 2022 yang tercatat mencapai 3,49 miliar.
“Ini trennya [transaksi e-commerce] memang meningkat terus karena memang ada perubahan behavior daripada masyarakat,” katanya dalam konferensi pers, Rabu (17/1/2024).
Pada tahun ini, BI menargetkan nilai transaksi e-commerce dapat mencapai Rp487 triliun.
Dalam kesempatan sama, Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan bahwa BI terus berupaya mengakselerasi digitalisasi sistem pembayaran. Apalagi, 70% dari penduduk Indonesia adalah milenial yang lebih melek teknologi.
“Sekarang 70 persen penduduk Indonesia adalah milenial. Jika setiap tahun naik 2% dan dalam 5 tahun kedepan mayoritas penduduk milenial. Kami terus mendorong transaksi digitalisasi sistem pembayaran untuk memfasilitasi para masyarakat milenial dan transaksi ekonomi dan keuangan, tapi juga tetap cepat dan sesuai kaidah prinsip-prinsip perlindungan konsumen,” katanya.
Perry mengatakan akselerasi transaksi salah satunya melalui e-commerce juga turut berkontribusi dalam menurunkan laju inflasi, yang dipicu oleh kompetisi harga.
“Kompetisi harga ini yang terus menurunkan inflasi. Khususnya inflasi inti,” katanya.
Di samping e-commerce, BI mencatat nilai transaksi perbankan digital atau digital banking tercatat Rp58.478,24 triliun atau tumbuh sebesar 13,48% secara tahunan.
Selain itu, nilai transaksi uang elektronik (UE) meningkat 43,45% secara tahunan, sehingga mencapai Rp835,84 triliun.
Nominal transaksi QRIS tercatat tumbuh 130,01% secara tahunan dan mencapai Rp229,96 triliun, dengan jumlah pengguna 45,78 juta dan jumlah merchant 30,41 juta yang sebagian besar merupakan UMKM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel