Siapa Pencipta Koper Airwheel? Berikut Profil Lengkapnya

Bisnis.com,19 Jan 2024, 12:20 WIB
Penulis: Mutiara Nabila
Salah satu koper Airwheel yang dilarang dibawa ke dalam kabin/airwheel.co.id

Bisnis.com, JAKARTA -- Belakangan viral maskapai pesawat Citilink membuat aturan baru bahwa koper elektrik bermerek Airwheel tidak boleh masuk ke dalam kabin dan wajib masuk ke bagasi. 

Salah satu yang menjadi alasan adalah karena koper tersebut memiliki kelebihan bisa diduduki orang dan bisa berjalan sendiri menggunakan mesin dengan baterai. 

Jika menyala, mesin dengan baterai berbahan lithium ion itu disebut berpotensi mengakibatkan arus pendek dan bisa meledak atau terbakar di atas pesawat. Apabila ingin masuk ke dalam kabin, artinya baterai harus dicabut atau dinonaktifkan. 

Padahal, koper tersebut diciptakan agar orang tidak perlu jalan jauh lagi ke pintu masuk pesawat di dalam bandara. Namun, fungsinya jadi berubah jika harus masuk ke dalam bagasi pesawat. 

Mengutip situs resmi Airwheel, koper Airwheel menggunakan baterai lithium built-in dengan kapasitas lebih rendah dari 100Wh.  

Menurut perusahaan, kapasitas baterai tersebut tidak hanya mendukung fungsinya, tetapi juga sejalan dengan kebutuhan bagasi kabin dengan baterai litium.  

Airwheel juga menegaskan bahwa koper tersebut diperbolehkan di sebagian besar maskapai penerbangan, karena dilengkapi dengan baterai litium yang dapat dilepas dan kapasitas baterainya lebih rendah dari 100Wh.  

Biasanya, kapasitas baterai yang lebih tinggi dari 100Wh atau 160Wh dapat dilarang oleh sebagian besar maskapai penerbangan.  

Otak di Balik Koper Airwheel

Koper Airwheel dibuat oleh perusahaan sepeda listrik roda satu, Changzhou Airwheel Intelligent Technology Co., Ltd, dari China.  

Koper eletrik ini sendiri dibuat dan mulai diluncurkan pada 3 April 2013. Nama Zuo Guogang berada di balik terciptanya koper yang bisa berjalan sendiri ini.  

Zuo, merupakan seorang pebisnis sukses dan perancang teknologi yang berbakat. Dia memiliki banyak pengalaman dalam mengembangkan bisnis mulai dari start-up di berbagai bidang misalnya riset dan pengembangan ponsel pintar, mobil listrik, dan kapal pesiar.

Airwheel diciptakan di Kota Changzhou, Provinsi Jiangsu di China. Pada 2023, Airwheel telah meraih kesuksesan dengan menjual produknya ke Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Prancis, Italia, Singapura, Australia, Brasil, Austria, Korea Selatan, dan banyak negara lainnya, dengan pangsa pasar luar negeri melebihi 60 persen. 

Koper ini diciptakan untuk memenuhi kebutuhan para pelancong ketika bepergian dan harus melewati bandara yang super besar. 

"Jika kita diturunkan di terminal yang salah di bandara, kita harus berlari bermil-mil jauhnya dalam waktu singkat. Pada saat itu, pernahkah Anda memikirkan bagaimana jika kita bisa menaiki barang bawaan kita dan segera menuju ke gerbang. Dari sana lah Airwheel tercipta," tulis manajemen Airwheel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Restu Wahyuning Asih
Terkini