Indeks S&P 500 Sentuh All Time High, Tersengat Prospek Penurunan Bunga The Fed

Bisnis.com,20 Jan 2024, 08:02 WIB
Penulis: Annisa Sulistyo Rini
Indeks S&P 500 sentuh rekor tertinggi pada perdagangan Jumat (19/1/2024)-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Perdagangan saham di Wall Street mengakhiri pekan ini dengan catatan positif dengan capaian all time high indeks S&P 500, di tengah spekulasi penurunan suku bunga acuan The Fed tahun ini.

Saham-saham teknologi, yang merupakan kelompok paling berpengaruh di daftar S&P 500, mengalami reli dan mendorong indeks ini untuk mencatatkan rekor pertama kali dalam dua tahun terakhir.

Hal itu juga dipicu oleh harapan bahwa booming teknologi kecerdasan buatan (artificial-intelligence) akan terus mendorong pasar lebih tinggi, indeks acuan mencapai angka 4.800, dan mengabaikan peringatan bahwa reli terkonsentrasi pada kelompok saham yang lebih kecil.

Setelah menyentuh titik terendah pada Oktober 2022, indeks S&P 500 telah melesat 35% dan ditutup pada level tinggi 4.839,81 pada perdagangan kemarin. Sebelumnya, pada 3 Januari 2022, indeks S&P menyentuh rekor di level 4.796,56.

Pasar saham mengalami kenaikan pada perdagangan Jumat (19/1/2024), saat volatilitas instrumen surat berharga mereda dan menjadi pertanda baik untuk risk-taking di Wall Street.

"Setelah penantian selama dua tahun, pasar saham kembali menyentuh rekor tertinggi," ujar analis Bankrate Greg McBride, sebagaimana dilansir dari Bloomberg, Sabtu (20/1/2024).

Dia menambahkan tekanan inflasi yang mereda serta prospek dari suku bunga yang lebih rendah dan soft economic landing, telah membangun kepercayaan diri para investor.

Adapun, indeks S&P 500 meningkat 1,2% dan mengkompensasi penurunan yang terjadi pada minggu ini.

Sementara, Nasdaq 100 mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi ketimbang indeks atau outperform, dengan rekor harga saham Advanced Micro Devices Inc dan peningkatan kapitalisasi pasar Nvidia Corp. Di sisi lain, yield 10 tahun Treasury sedikit mengalami perubahan dan dolar terpantau melemah.

Analis B Riley Wealth Art Hogan menambahkan pada awal tahun ini lebih banyak kabar baik ketimbang kabar buruk di data ekonomi seiring dengan penurunan tekanan inflasi.

"Kita melihat ruang penurunan tekanan inflasi secara bertahap dan akhir dari peningkatan suku bunga the Fed," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini