Bisnis.com, JAKARTA — Citi Foundation mengeluarkan Request for Proposal (RFP) untuk Global Innovation Challenge, sebuah model pendanaan untuk memperluas dampak organisasi nirlaba dalam mengatasi beberapa isu paling mendesak dalam masyarakat.
Global Innovation Challenge 2024 menyediakan dana sebesar US$25 juta atau sekitar Rp390 miliar secara kolektif kepada 50 organisasi masyarakat yang bekerja dengan cara-cara baru untuk mengatasi masalah tunawisma.
Keterbatasan perumahan merupakan salah satu kekhawatiran global. PBB memperkirakan sekitar 150 juta orang di seluruh dunia tidak memiliki tempat tinggal.
Padahal, kondisi tersebut dapat membawa dampak ekonomi yang signifikan pada masyarakat kelas bawah yang terpinggirkan. Salah satunya muncul keberadaan anak jalanan, terlantar, maupun kelompok rentan.
President of the Citi Foundation and Head of Citi Community Investing & Development Brenda McHale menyebut melalui Global Innovation Challenge tahun ini, pihaknya menyediakan modal filantropi yang akan membantu membuka pintu dan upaya penerapan berbagai solusi untuk menghadapi permasalahan tunawisma.
“Kami juga berharap bahwa hal ini dapat memicu perubahan yang berkelanjutan dalam kehidupan masyarakat di seluruh dunia,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/1/2024).
Tahun ini, Global Innovation Challenge dibangun berdasarkan rekam jejak kerja jangka panjang Citi dan Citi Foundation dalam mendukung ketersediaan perumahan.
Tercatat, antara tahun 2020 dan 2022, Citi telah mendanai dan memfasilitasi sebesar US$30,2 miliar untuk perumahan terjangkau di seluruh dunia, termasuk proyek perumahan terjangkau dengan sertifikasi bangunan ramah lingkungan.
Di Indonesia, Citi sendiri memberikan fasilitas pembiayan bersama untuk Bank BTN senilai US$100 juta pada 2022 yang diperuntukkan untuk pembangunan hunian bagi keluarga berpenghasilan rendah dan menengah. Hal ini lantaran, kurangnya perumahan yang layak dan terjangkau menjadi tantangan yang berkepanjangan dan sulit di Indonesia.
Data dari Housing and Real Estate Information System (HREIS) Kementerian PUPR pada tahun 2021 menunjukkan 29,6 juta rumah tanga di Indonesia saat ini tinggal di perumahan di bawah standar. Kurangnya pilihan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah telah menyebabkan kepadatan penduduk dan tumbuhnya daerah kumuh yang dipenuhi dengan perumahan di bawah standar.
Permasalahan tersebut menegaskan urgensi solusi inovatif dalam menangani tidak hanya kebutuhan tempat tinggal, tetapi juga kesejahteraan bagi kelompok rentan.
CEO Citibank, N.A., Indonesia Batara Sianturi, mengatakan akses terhadap rumah layak huni bukan hanya merupakan hak asasi manusia, namun juga merupakan faktor penting bagi kesejahteraan individu, keluarga, dan masyarakat.
“Melalui Global Innovation Challenge 2024, kami mendukung organisasi nirlaba di Indonesia untuk menemukan solusi inovatif dengan menciptakan peluang bagi kelompok terpinggirkan untuk meningkatkan kemampuan mereka.” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel