Disorot Cak Imin hingga Gibran, Ini Daftar Terbaru Emiten EBT di BEI

Bisnis.com,21 Jan 2024, 23:15 WIB
Penulis: M. Nurhadi Pratomo
prajogo pangestu/baritopacific

Bisnis.com, JAKARTA — Energi baru dan terbarukan (EBT) menjadi salah satu topik panas yang dibahas dalam debat cawapres, Minggu (21/1/2024).

Calon Wakil Presiden (cawapres) nomor urut 01 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menilai bahwa sejauh ini pajak karbon yang berfungsi untuk mendorong pembangunan rendah karbon belum secara serius digarap oleh pemerintah.

Belum kunjung berlakunya pajak karbon, lanjut dia, diyakini akan menunda upaya Negara dalam mewujudkan emisi nol bersih dan penerapan energi baru dan terbarukan (EBT) pada 2060.

Di lain pihak, Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor dua Gibran Rakabuming Raka menyinggung potensi sumber EBT di Indonesia yang potensial untuk dikapitalisasi mencapai 3.686 gigawatt (GW).

Dari lantai Bursa Efek Indonesia (BEI), terdapat deretan perusahaan tercatat atau emiten yang bergerak di bisnis EBT. Salah satu yang baru-baru ini mencuri perhatian yakni PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) milik konglomerat Prajogo Pangestu.

Entitas Grup Barito itu menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) pada Selasa (3/10/2023) hingga Kamis (5/10/2023). 

BREN menetapkan harga pelaksanaan IPO di batas atas yakni Rp780. Dengan mengeluarkan 4,01 miliar saham setara 3% dari jumlah saham yang akan dicatatkan di Bursa, perolehan dana sebanyak-banyaknya senilai Rp3,13 triliun.

Selain BREN, terdapat deretan emiten EBT lain yang lebih dulu melantai di BEI. Berikut daftar lengkap saham perusahaan EBT di Indonesia hingga Minggu (21/1/2024):

  1. PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN)
  2. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO)
  3. PT Arkora Hydro Tbk. (ARKO)
  4. PT Sky Energy Indonesia Tbk. (JSKY)
  5. PT Kencana Energy Lestari Tbk. (KEEN)
  6. PT Semacom Integrated Tbk. (SEMA)
  7. PT Terregra Asia Energy Tbk. (TGRA)
  8. PT Maharaksa Biru Energi Tbk. (OASA)

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Nurhadi Pratomo
Terkini