Rekomendasi 4 Saham saat IHSG Kejar 7.300

Bisnis.com,22 Jan 2024, 07:37 WIB
Penulis: Hafiyyan
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Selasa (19/9/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) masih berpeluang menuju 7.300 pada hari ini, Senin (22/1/2024). RHB Sekuritas merekomendasi saham JSMR, SMRA, ARKO, SCMA.

Analis RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi menyampaikan IHSG terlihat melakukan koreksi dari garis MA20 namun dengan volume rendah. Selama berada dibawah garis MA20 maka berpeluang untuk kembali melakukan koreksi dan menguji support garis MA50 untuk masuk ke fase sideways.

"Namun jika mampu rebound dan breakout garis MA20 maka berpeluang untuk kembali rebound dan melanjutkan fase bullish-nya. Range pergerakan IHSG saat ini berada dikisaran 7.100 hingga 7.300," paparnya dalam publikasi riset.

IHSG sepekan kemarin mengalami penurunan sebesar 0,19%. IHSG ditutup di posisi 7.227,402 dari 7.241,138 pada pekan sebelumnya.

Rekomendasi Saham RHB Sekuritas

JSMR

SCMA

SMRA

ARKO

Sementara itu, sektor yang saat ini masih menunjukkan momentum positif ada pada sektor healthcare (KLBF, MIKA, SIDO, HEAL), technology (GOTO, EMTK, DCII, BUKA), non-cyclical (UNVR, HMSP, CPIN, AMRT), property (PWON, BSDE, CTRA, DMAS), dan industrial (ASII, UNTR, IMPC, ARNA).

Sektor yang saat ini masih menunjukkan momentum negatif ada pada sektor basic material (TPIA, MDKA, INKP, INTP).

Sektor yang menunjukkan mulai terbatasnya momentum positif ada pada sektor financials (BBCA, BBRI, BMRI, ARTO), cyclical (MSIN, ACES, MAPI, SCMA), transportation (TMAS, SMDR, ASSA, BIRD), dan energy (ADRO, PTBA, PGAS, AKRA).

Sektor yang menunjukkan mulai terbatasnya momentum negatif ada pada sektor infra (TLKM, TBIG, JSMR, WIKA).

Secara sektor momentum, disarankan agar mengurangi kepemilikan di sektor yang secara momentum negatif dan menambah
kepemilikan pada sektor yang secara momentum positif. Untuk sektor yang secara momentum sudah bottom dapat melakukan
strategi akumulasi secara berkala.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini