Food Estate Proyek Andalan Jokowi Disebut Gagal, Istana Buka Suara

Bisnis.com,22 Jan 2024, 14:26 WIB
Penulis: Akbar Evandio
Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers usai meninjau langsung ladang jagung yang ada di kawasan food estate, Desa Wambes, Kecamatan Mannem, Kabupaten Keerom, Papua, Kamis (6/7/2023). (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)

Bisnis.com, JAKARTA – Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, merespons kabar yang menyebut proyek food estate yang digagas pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) gagal.

Dia menilai bahwa dalam pelaksanaannya program lumbung pangan (food estate) tentu membutuhkan evaluasi, tetapi bukan berarti kebijakan tersebut gagal dilakukan.

Hal tersebut disampaikannya kepada wartawan di gedung Kementerian Sekretariat Negara (Kemensesneg), Senin (22/1/2024) dalam menjawab tudingan kegagalan program food estate yang dibawa salah satu kontestan calon wakil presiden (cawapres) saat melakukan debat keempat.

“Dalam implementasinya tentu ada evaluasi, perbaikan, penyempurnaan itu terus berjalan supaya apa yang jadi cita-cita. Jadi tujuan kebijakan itu bisa tercapai,” kata Ari kepada wartawan.

Ari menjelaskan bahwa kebijakan food estate sebenarnya merupakan bentuk upaya pemerintah dalam merespons situasi yang tengah dihadapi berbagai Negara. Mengingat bahwa situasi perekonomian dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja, salah satunya ada ancaman krisis pangan

Menurutnya, usai dihadapkan gelombang pandemi Covid-19 seluruh dunia menghadapi ancaman krisis pangan. Sehingga banyak negara yang kemudian menjadi Negara gagal karena dia tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan termasuk juga harga pangan yang melambung tinggi di pasaran dunia.

Oleh sebab itu, Ari melanjutkan bahwa untuk merespons ancaman global tersebut maka harus ada terobosan dengan skala besar. Sehingga, menjadi alasan dari Kepala Negara mendorong kebijakan lumbung pangan.

“Tujuannya adalah menghasilkan produksi yang bisa memenuhi cadangan pangan pemeirntah, sehingga kemampuan kita untuk mandiri dari sisi pangan itu bisa tercukupi, tidak perlu impor, tidak perlu tergantung dari negara lain,” pungkas Ari.

Diberitakan sebelumnya, program food estate dikritik oleh Cawapres nomor urut 2 Muhaimin Iskandar. Dia menyebut program itu sia-sia karena mengabaikan para petani lokal dan menghiraukan warga adat setempat.

"Program food estate ini menghasilkan konflik agraria dan bahkan merusak lingkungan kita, ini harus dihentikan," ujar cawapres yang akrab disapa Cak Imin.

Senada, cawapres nomor urut 3 Mahfud MD juga menyindir program food estate dalam paparan awalnya pada Debat Cawapres 2024 hari ini, Minggu (21/1/2024).

Pasangan capres Ganjar Pranowo itu menyebut bahwa program lumbung pangan tersebut gagal dan justru berdampak buruk terhadap lingkungan.

“Jangan misalnya seperti food estate, yang gagal dan merusak lingkungan. Yang benar aja, rugi dong, kita?” kata Mahfud, Minggu (21/1/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini