BI dan Bankir Ramal Kredit Tumbuh Lebih Ngegas di 2024 Meski Global Masih Suram

Bisnis.com,23 Jan 2024, 14:32 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Ilustrasi suku bunga perbankan./ Dok. Freepik.

Bisnis.com, JAKARTA - Survei dari Bank Indonesia (BI) mengindikasikan kredit akan tumbuh lebih pesat pada 2024, yakni 10,8%. Perbankan pun telah memproyeksikan pertumbuhan kredit yang moncer pada tahun ini.

Berdasarkan laporan Survei Perbankan yang dirilis BI, responden memprakirakan outstanding kredit sampai dengan akhir 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 10,8% secara tahunan (year on year/yoy).

"Lebih tinggi dibandingkan realisasi pertumbuhan kredit pada 2023 sebesar 10,4% yoy," tulis BI pada Selasa (23/1/2024).

Meskipun, pertumbuhan outstanding kredit pada 2024 tidak setinggi realisasi pertumbuhan pada 2022 sebesar 11,4% yoy.

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa pertumbuhan kredit perbankan pada 2024 dan 2025 berpotensi meningkat lebih tinggi pada level dua digit. 

Pada 2024, Perry optimistis pertumbuhan kredit akan mencapai kisaran 10% hingga 12%, lebih tinggi dari perkiraan 2023 pada kisaran 9% hingga 11%.

“Pertumbuhan kredit akan meningkat ke 10%-12% pada 2024 dan kemudian akan meningkat kembali ke 11%-13% pada 2025,” katanya dalam acara PTBI, akhir tahun lalu (29/11/2023). 

Sejalan dengan pertumbuhan kredit, BI memperkirakan perekonomian Indonesia akan tetap berdaya tahan dan tumbuh kuat pada 2024, di tengah ketidakpastian global yang masih sangat tinggi. 

Perekonomian dalam negeri pada 2024 diperkirakan tumbuh pada kisaran 4,7% hingga 5,5% dan akan meningkat lebih tinggi pada 2025.

“Insyaallah ekonomi Indonesia 2024 dan 2025 akan menunjukkan ketahanan dan kebangkitan. Pertumbuhan ekonomi akan cukup tinggi pada 4,7%-5,5% pada 2024 dan meningkat pada kisaran 4,8%-5,6% pada 2025, salah satu yang tertinggi di dunia,” kata Perry.

Adapun, perbankan pun optimistis kredit mampu tumbuh moncer pada 2024. Wakil Ketua Perhimpunan Bank Umum Nasional (Perbanas) Tigor M. Siahaan menyebut proyeksi kredit yang tumbuh 10% hingga 12% bisa tercapai, tetapi mesti tetap hati-hati.

"Kita [industri perbankan] bisa saja capai 10%, tapi juga melihat kondisi. Jadi, kita akan cautios the optimistic," katanya setelah acara Top 100 CEO & The Next Leader Forum 2023 yang digelar Infobank serta Ikatan Bankir Indonesia (IBI) pada akhir tahun lalu (5/12/2023).

Menurutnya pertumbuhan kredit pada tahun depan dipengaruhi oleh sejumlah sentimen. "Ini memang banyak ketidakpastian, interest rate jadi tanda tanya, Fed rate diharapkan akan ada sinyal turun tahun depan [2024]. Kalau sinyal itu turun tahun depan dan ada transmisi, tentu positif growth," ujarnya. 

Akan tetapi ada tantangan di pasar domestik terkait dengan gelaran di tahun politik atau Pemilu 2024. "Tapi di Indonesia ada Pemilu, Pilpres, Pileg, kemungkinan juga putaran kedua. Ini dinamika mesti dilihat juga," ujar Tigor yang juga menjabat sebagai Direktur Utama Superbank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini