Ditantang Tom Lembong Jabarkan Investasi di IKN, Bahlil Bilang Begini

Bisnis.com,24 Jan 2024, 14:27 WIB
Penulis: Alifian Asmaaysi
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat memaparkan realisasi investasi, Jumat (28/4/2023). Youtube: Kementerian Investasi/BKPM

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menanggapi tantangan mantan Kepala BKPM periode 2016 - 2019 yakni Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong untuk menjabarkan nilai investasi di IKN.

Bahlil menjelaskan, saat ini investasi yang telah masuk ke IKN tercatat mencapai Rp41,4 triliun. Dari total tersebut, investasi sebesar Rp25 triliun di antaranya disuntik oleh Konsorsium Nusantara.

"Mereka [Konsorsium Nusantara] kan kalau yang waktu dikomunikasikan pada saya sekitar Rp20 sampai Rp25 triliun, berapa [porsi suntikan investasi oleh masing-masing] pemilik saham kan tidak boleh aku bongkar itu, sudah gila itu kali," kata Bahlil saat ditemui di kantor Investasi/BKPM, Jakarta, Rabu (24/1/2024).

Kendati tak bisa menjabarkan, Bahlil Lahadalia memastikan bahwa Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) lingkup wilayah 1A telah dibanjiri investor. Sejumlah proyek yang mulai dibangun oleh para investor swasta mulai dari hotel, tempat olahraga, hingga taman.

Bahlil mengaku tidak ambil pusing dengan pernyataan yang disampaikan oleh Tom Lembong. Dia menyatakan pihaknya akan lebih memprioritaskan pembangunan IKN untuk rampung pada Juli 2024.

"Sekarang pembangunannya kita kejar sampai 2024 ini di bulan Juli, karena Agustus kan kita sudah mau ke sana, dan ada beberapa hotel yang sudah mau jadi di bulan Juli. Jadi sangat keliru [bila baru mempertanyakan geliat investasi di IKN]," ujarnya.

Untuk diketahui sebelumnya, Tom Lembong sempat menyebut bahwa informasi yang disampaikan mengenai proses investasi di IKN sangatlah tidak realistis.

Untuk membuktikan kebenaran nilai investasi di IKN, Tom Lembong menantang pemerintah untuk dapat menjabarkan ke publik nilai investasi yang disuntik oleh masing-masing investor ke IKN.

Tom berpandangan hal itu perlu untuk dijabarkan, mengingat hingga saat ini tidak ada data investasi detail yang menunjukkan jumlah nilai investasi dari setiap investor yang sudah memarkirkan dananya di IKN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini