Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) akan melaporkan kinerja keuangan pada hari ini, Kamis (25/1/2024) sore hari. Konsensus analis memprediksi laba bersih BCA meningkat menjadi Rp48,95 triliun sepanjang 2023. Lantas, seperti apa tren laba BCA selama ini?
Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bank-bank jumbo atau kelompok bank dengan modal inti (KBMI) IV telah mendulang laba Rp156,36 triliun hingga November 2023, naik 18,22% secara tahunan (year on year/yoy).
Raupan laba bank jumbo itu mendominasi laba di industri perbankan secara keseluruhan, di mana bank umum di Indonesia pada November 2023 mencatatkan laba Rp221,62 triliun. Artinya, 70% laba industri perbankan di Indonesia dihasilkan oleh bank-bank jumbo termasuk BCA.
Jika ditilik lebih dalam dalam tren lima tahun terakhir, BCA sempat mengalami pasang surut dalam raihan cuan.
Rinciannya sepanjang 2018, BCA meraih laba bersih Rp25,85 triliun. Angka ini tumbuh 10,47% menjadi Rp28,56 triliun sepanjang 2019.
Sayangnya, pada 2020, BCA membukukan penyusutan laba bersih sebesar 5% menjadi Rp27,13 triliun dari capaian 2019.
Kemudian, pada akhir 2022 BCA kembali mencatatkan laba bersih yang menyentuh Rp40,74 triliun, alias tumbuh 29,66% dibanding periode sebelumnya, di mana BCA meraih laba bersih Rp31,42 triliun sepanjang 2021.
Seiring dengan rilisnya laporan kinerja BCA sepanjang 2023, Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi kinerja BBCA akan moncer, sesuai dengan perkiraan mengingat tingginya prediktabilitas pendapatannya karena bank tersebut memiliki pertumbuhan pendapatan paling tangguh sejauh ini.
“Bank ini memiliki peluang tertinggi untuk meningkatkan pinjamannya secara agresif pada tahun 2024 mengingat likuiditasnya yang melimpah,” tulis Analis Handiman Soetoyo dan Abyan H. Yuntoharjo dalam risetnya yang dikutip Bisnis, Kamis (25/1/2024).
Berdasarkan data Bloomberg, konsensus memperkirakan pendapatan BBCA akan meningkat menjadi Rp100,18 triliun hingga akhir Desember 2023. Pendapatan ini meningkat dari sepanjang tahun lalu yang sebesar Rp86,82 triliun
Sementara itu, laba bersih emiten Grup Djarum tersebut diperkirakan meningkat menjadi Rp48,95 triliun. Di mana, sepanjang 2022 BCA mencatatkan laba bersih yang menyentuh Rp40,74 triliun.
Kinerja BBCA
Berkaca pada kuartal sebelumnya, BBCA telah mencatatkan kinerja keuangan moncer, terlihat dari pertumbuhan laba bersih BCA yang secara konsolidasi sebesar Rp36,4 triliun pada kuartal III/2023, naik 25,8% secara tahunan (year on year/yoy).
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan laba bank itu terdorong oleh kinerja pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang tumbuh 21,3% yoy menjadi Rp55,9 triliun pada kuartal III/2023.
Mesin pendapatan bunga bersih bank ini melaju seiring dengan kredit perbankan yang juga bertumbuh 12,3% yoy menjadi Rp766,1 triliun.
"Solidnya kredit didorong oleh gelaran BCA Expo 2023 pada kuartal III/2023 melanjutkan BCA Expoversary 2023. Kredit konsumer pun semakin solid," ujar Jahja dalam konferensi pers paparan kinerja kuartal III/2023 pada Kamis (19/10/2023).
Adapun, dengan kredit yang tumbuh dobel digit, aset BBCA pun naik 7,2% yoy menjadi Rp1.381 triliun hingga September 2023. Sementara, kredit bank juga ditopang oleh dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp1.088,8 triliun pada September 2023, naik 6,2% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel