Ini Kekhawatiran Luhut Jika RI Punya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Bisnis.com,27 Jan 2024, 14:31 WIB
Penulis: Dwi Rachmawati
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan usai menghadiri acara Indonesia Net-Zero Summit 2023 yang digelar FPCI di Djakarta Theater, Sabtu (24/6/2023). JIBI/Ni Luh Anggela.

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengaku khawatir mengenai area gempa bumi jika pemerintah ingin membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Gempa merupakan salah satu risiko PLTN.

Luhut yang belum lama ditunjuk sebagai Ketua Tim Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) atau Nuclear Energy Program Implementation Organization (NEPIO) secara pribadi dirinya khawatir soal risiko bencana yang kemungkinan timbul dari adanya PLTN.

Namun, meskipun khawatir, Luhut mengaku tetap siap untuk mempelajari potensi teknologi nuklir tersebut.

"Saya pribadi teknologi wise tidak perlu khawatir, tetapi yang saya khawatir tuh adalah gempa bumi areanya itu gimana? kita udah siap belum? Jepang saja babak belur itu," ujar Luhut saat ditemui awak media di Kantornya, Jumat (26/1/2024).

Dia menekankan pada pengelolaan tenaga nuklir yang memerlukan kedisiplinan tingkat tinggi. Menurutnya, sekelas Jepang pun bisa kelimpungan mengatasi bencana yang timbul dari PLTN.

"Kita cukup disiplin tidak untuk mengelola barang seperti ini [nuklir]? Jepang aja yang begitu disiplin juga gelagapan," ucap Luhut.

Kendati begitu, Luhut tetap setuju dengan rencana pemanfaatan nuklir untuk pengembangan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat.

"Kita itu setuju apa saja untuk kebaikan republik ini. Tapi, kita harus cermat melihat itu dari pengalaman-pengalaman yang lalu," tuturnya.

Berdasarkan catatan Bisnis.com, Rabu (17/1/2024), penunjukkan Luhut sebagai Ketua Tim Percepatan Pembangunan PLTN tertuang dalam struktur organisasi NEPIO yang telah disampaikan Dewan Energi Nasional (DEN) kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Adapun penugasan itu sebagai tindak lanjut dari Kepmen ESDM 250.K/HK.02/MEM/2021 tentang Tim Persiapan Pembentukan NEPIO sebagai upaya pemenuhan syarat International Atomic Energy Agency (IAEA) dalam pembangunan PLTN.

“Dalam sidang paripurna yang dipimpin Pak Presiden akan kita paparkan juga sekaligus minta arahan, ketuanya Menko Marinves Luhut dan ketua hariannya Menteri ESDM Arifin Tasrif,” kata Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (Sekjen DEN) ESDM Djoko Siswanto saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (17/1/2024).

Selanjutnya, anggota NEPIO bakal berisikan ketua dewan pengarah BRIN, menteri atau kepala lembaga terkait, anggota DEN dan ketua majelis pertimbangan tenaga nuklir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Leo Dwi Jatmiko
Terkini