Laju Lambat Kredit Wong Cilik

Bisnis.com,28 Jan 2024, 21:57 WIB
Penulis: Arlina Laras
Pegawai melakukan transaksi menggunakan Livin’ by Mandiri di Jakarta, Selasa (26/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA -- Penyaluran kredit kepada UMKM melambat pada Desember 2023. Lantas, apa yang menyebabkan perlambatan dan seperti apa prospeknya ke depan?

Berdasarkan data Bank Indonesia, tercatat per Desember 2023, kredit kepada UMKM mencapai Rp1.364,2 triliun, tumbuh 7,9% secara tahunan, angka ini susut dibanding November 2023 yang tumbuh 8,5%.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Moch Amin Nurdin menyebut ada tiga alasan yang membuat kredit UMKM mengalami perlambatan.

Pertama, sebagian ceruk pasar diambil lembaga keuangan non bank, salah satunya fintech peer-to-peer (P2P) lending. Kedua, bank sedang dalam tahap untuk memperbaiki kondisi rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL), misal melalui proses bisnis termasuk kebijakan yang ada.  

Ketiga, bangkitnya UMKM pascapandemi, 1-2 tahun ini terbilang masih lambat. Mereka masih hati-hati untuk ekspansi,” ujarnya pada Bisnis, pekan lalu (23/1/2024).  

Adapun, soal prospek ke depan akan makin baik, mengingat pangsa pasar UMKM masih terbilang luas ditambah dengan adanya Pemilu. Kemudian, terdapat pula titah dari pemerintah yang menargetkan porsi kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) perbankan bisa mencapai 30% pada 2024.

“Itu amanat dan harus dilaksanakan. Jadi, itu pasti akan mendorong bank untuk ekspansi kredit ke UMKM,” ucapnya. 

Sentuh Titik Terendah 

Sedangkan, jika ditilik lebih jauh, pertumbuhan kredit kepada UMKM per Desember lalu berada pada titik pertumbuhan paling rendah sepanjang dua tahun terakhir. 

Berdasarkan data bank sentral sejak Desember 2021 hingga Desember 2022, penyaluran kredit UMKM selalu tumbuh dua digit atau lebih dari 10%. Di mana, masing-masing sempat tumbuh sebesar 12,3% dan 10,2% 

Adapun, perbankan Tanah Air terus mengerek pertumbuhan dalam segmen UMKM Tanah Air. Pasalnya, UMKM memiliki peran besar bagi perekonomian nasional.   

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) misalnya yang menyebut dengan ditopang likuiditas yang memadai, maka perseroan bakal mengoptimalkan penyaluran kredit ke sektor UMKM, serta berkomitmen  mendukung pembiayaan inklusif serta pencapaian target RPIM yang ditetapkan pemerintah dan regulator.

Tercatat, penyaluran kredit BCA ke sektor UMKM mencapai Rp113 triliun per September 2023, tumbuh 14,5% YoY.  EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menyebut pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan total kredit BCA yang sebesar 12,3% secara tahunan di periode yang sama. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
Tampilkan semua
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini