Bisnis.com, JAKARTA – Deretan bank seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) hingga bank-bank daerah tengah berancang-ancang menyiapkan strategi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) pada tahun ini.
BCA misalnya, dalam upayanya menyalurkan KUR menggaet PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo). Kerja sama keduanya diwujudkan melalui penandatanganan perjanjian kerja sama penjaminan KUR BCA dan Jamkrindo.
Direktur BCA John Kosasih mengatakan melalui kerja sama tersebut, Jamkrindo menjamin risiko kredit macet untuk penyaluran KUR kecil atau KUR mikro, sehingga bank penyalur KUR khususnya BCA dapat melakukan ekspansi bisnis tanpa khawatir kualitas kredit.
"Kemitraan ini juga merupakan langkah yang diambil untuk berkontribusi terhadap perkembangan UMKM [usaha mikro, kecil, dan menengah] dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di Indonesia," katanya dalam keterangan tertulis pada beberapa waktu lalu (27/1/2024).
Sepanjang 2023 BCA telah mencatatkan peningkatan penyaluran KUR hingga 24% secara tahunan (year on year/yoy), dengan kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) KUR di angka 0,7%. Pada 2024, target realisasi KUR BCA naik sebesar 11%.
Begitu juga dengan BRI. Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan BRI mengandalkan infrastruktur yang memadai serta sumber pertumbuhan baru melalui ekosistem ultramikro bersama Pegadaian dan PNM dalam menyalurkan KUR.
“Dari sisi infrastruktur, saat ini BRI telah memiliki BRISPOT yang terus dioptimalisasikan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pekerjaan tenaga pemasar (mantri). Selain itu kami juga akan mengoptimalkan potensi dari ekosistem model bisnis baru seperti PARI dan Localoka,” katanya.
Pada 2023 lalu, BRI telah menyalurkan KUR senilai Rp163,3 triliun kepada 3,5 juta debitur. Sementara pada 2024, BRI mendapatkan alokasi KUR terbesar yakni senilai Rp165 triliun.
Sementara Bank Mandiri akan menyasar peminjam dari sektor pertanian, perkebunan, jasa produksi, hingga industri pengolahan untuk KUR tahun ini. SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Saptari mengatakan sebagai wholesale bank, pihaknya bakal mempercepat pencairan KUR dengan menggarap nasabah dari bisnis turunan korporasi.
Dengan kosep menggarap rantai bisnis ini, maka KUR Mandiri 2024 dapat mendorong segmen wholesale banking dengan solusi pembiayaan close-loop ecosystem.
“Kami optimis dapat memenuhi target yang ditetapkan oleh pemerintah yang selaras dengan komitmen Bank Mandiri,” tuturnya dalam keterangan resmi, pada beberapa waktu lalu (23/1/2024).
Bank Mandiri mencatat telah menyalurkan KUR sebesar Rp34,24 triliun kepada lebih dari 320.675 debitur pada 2023. Emiten bank berkode BMRI ini menargetkan menyalurkan KUR pada 2024 sebesar Rp37,5 triliun.
Selain bank-bank jumbo, sejumlah bank pembangunan daerah (BPD) pun menyiapkan strateginya dalam menyalurkan KUR. PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Bank Sulselbar) misalnya mengandalkan ekosistem atau pola kerja sama dengan pihak offtaker dalam menjamin kepastian harga dan distribusi hasil panen dalam penyaluran KUR.
Pemimpin Divisi Ritel dan Konsumen Bank Sulselbar Ahmad Nur Rizal juga mengatakan pengalokasian atau komitmen kerja sama yang akan dibangun melalui KUR ini akan dibuat secara sustainable atau berkelanjutan. Jika dalam pelaksanaannya berjalan lancar, maka alokasinya berpotensi terus dinaikkan.
“Kami tentunya akan terus berupaya untuk dapat meningkatkan penyaluran KUR khususnya kepada pelaku UMKM serta untuk sektor-sektor ekonomi unggulan pemerintah daerah di Sulsel. Kami harap bermanfaat dan bisa sustainable,” tuturnya.
Begitu juga dengan PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat atau Bank Nagari. Direktur Kredit dan Syariah Bank Nagari Gusti Candra mengatakan Bank Nagari akan senantiasa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan pelaku usaha yang membutuhkan KUR. Bank juga memberikan kemudahan kepada pelaku usaha super mikro dengan plafon KUR sampai dengan Rp10 juta.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah RI melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI telah menargetkan penyaluran KUR sebesar Rp300 triliun pada 2024. Nilai ini naik tipis dari target tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp297 trilun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel