Bisnis.com, MATARAM — PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mendukung pertumbuhan ekonomi halal melalui penyerahan sertifikasi halal kepada 475 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada hari ini, Selasa (30/1/2024). Adapun, NTB menjadi wilayah yang memiliki sertifikat halal terbanyak di Indonesia.
Merujuk survei Kementerian Koperasi dan UKM, omzet pelaku usaha rata-rata meningkat 8,5% setelah memperoleh sertifikat halal. Ini artinya, produk bersertifikat halal adalah barang yang banyak diminati masyarakat.
Direktur BCA John Kosasih mengatakan program sertifikasi halal dilakukan untuk mendukung pengembangan UMKM di Indonesia, terutama melalui fasilitas sertifikasi halal secara gratis. Menurutnya, sertifikat halal merupakan langkah penting dan strategis dalam meningkatkan kualitas produk dan juga skala bisnis para pelaku UMKM.
John menuturkan bahwa setidaknya ada tiga hal penting perusahaan memfasilitasi sertifikat halal. Pertama, data Kementerian Keuangan menyebut ekonomi halal dapat mengangkat produk domestik bruto (PDB) Indonesia sekitar US$5,1 miliar per tahun melalui ekspor dan program investasi.
“Ini mungkin terjadi karena ada lebih dari 237.000 penduduk Muslim di Indonesia. Nilai ekonomi halal diperkirakan akan mencapai lebih US$4,9 triliun pada 2030. Hal ini menjadikan sertifikat halal sebagai salah satu faktor yang penting bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di Indonesia,” kata John dalam acara Penyerahan Sertifikasi Halal UMKM NTB di Graha Bakti Praja, Kantor Gubernur NTB, Lombok, Selasa (30/1/2024).
Kedua, John mengungkapkan bahwa saat ini masih banyak pelaku UMKM yang menghadapi tantangan akses informasi dan sulit mendapatkan sertifikat halal. Dia memandang bahwa keadaan ini berpotensi menghambat pertumbuhan UMKM, sehingga dibutuhkan inisiatif oleh semua pihak.
“Kami bertujuan untuk menjembatani kesenjangan informasi, BCA berkomitmen untuk mempermudah akses pelaku UMKM mendapatkan sertifikasi halal,” ungkapnya.
Adapun yang ketiga, BCA juga memiliki komitmen untuk memberikan dukungan bagi kemajuan UMKM di Indonesia melalui kerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
Hingga Januari 2024, emiten bersandi saham BBCA itu telah memfasilitasi sebanyak 967 sertifikat halal bagi UMKM. Perinciannya terdiri dari 475 sertifikat halal di Lombok, 133 di Solo dan Yogyakarta, dan 103 di Banjarmasin.
Kemudian, John menambahkan bahwa ada sebanyak 71 sertifikat halal di Tulungagung dan Surabaya, 47 di Makassar, 45 di Jabodetabek, 41 di Tasikmalaya, 32 di Lampung, dan 20 di Padang.
“Jumlah sertifikat halal bagi UMKM yang penerbitannya difasilitasi BCA tentunya akan terus bertambah. Kami meyakini bahwa inisiatif dan juga capaian kecil ini merupakan awal dari suatu langkah besar untuk UMKM serta perkembangan ekonomi halal di Indonesia,” ujarnya.
BCA membuka peluang bagi UMKM di daerah lain untuk memperoleh manfaat dari program sertifikasi halal sebagai wujud komitmen perusahaan untuk senantiasa mendukung perkembangan pelaku usaha kecil dan menengah di Indonesia. Perusahaan juga berharap kegiatan ini dapat mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia.
Dari sisi kinerja, sepanjang 2023, BCA mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit UMKM sebesar 13,4% secara tahunan (year-on-year/yoy). Nilai penyaluran kredit UMKM mampu mencapai Rp116,0 triliun sepanjang tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel