Umumkan Laba 2023 Besok, Intip Prospek Saham Mandiri (BMRI) dan BRI (BBRI)

Bisnis.com,30 Jan 2024, 10:30 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) akan melaporkan kinerja keuangan mereka pada pekan ini, Rabu (31/1/2024). Bagaimana rekomendasi dan prospek saham kedua bank jumbo ini?

Pada perdagangan awal pekan ini, Senin (29/1/2024), harga saham BMRI dan BBRI mencatatkan penguatan setelah pekan sebelumnya jeblok.

Harga saham BBRI naik 2,76% pada penutupan perdagangan Senin (29/1/2024) ke level Rp5.575. Lalu, harga saham BMRI naik 2,78%, ditutup di level Rp6.475.

Pekan lalu, harga saham BMRI turun 3,44% dalam sepekan periode perdagangan 22 Januari 2024 sampai 26 Januari 2024. BBRI pun mencatatkan penurunan harga saham 6,46% dalam sepekan perdagangan pekan lalu.

Padahal, harga saham kedua bank jumbo tersebut moncer pada awal bulan ini atau Januari 2024, bahkan sempat menyentuh level tertinggi sepanjang sejarah atau all time high (ATH).

Harga saham BMRI misalnya tercatat sempat tembus rekor ATH di level Rp6.600. Lalu, harga saham BBRI sempat mencicipi level baru sepanjang sejarah Rp5.850.

Sementara itu, kedua emiten perbankan masih dinilai prospektif. Dari sisi teknikal, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova dalam risetnya merekomendasikan buy untuk BMRI dengan target harga terdekat di level Rp6.600.

"Berdasarkan indikator MACD [moving average convergence/divergence] menandakan momentum bearish," tulis Ivan dalam risetnya pada Senin (29/1/2024).

Binaartha Sekuritas juga sebelumnya merekomendasikan buy saham BBRI dengan target harga Rp7.100. NH Korindo Sekuritas memberikan rating overweight kepada BMRI dengan target harga Rp6.900. Lalu, BBRI mendapatkan rating overweight dengan target harga Rp6.300.

Sebelumnya, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta mengatakan harga saham bank-bank jumbo seperti BMRI dan BBRI masih prospektif. 

"Pada 2024 ada potensi peningkatan kredit konsumer seiring dengan penerapan suku bunga acuan yang longgar dari bank sentral. Bank jumbo juga bisa mengurangi risiko kredit dan menekan NPL [nonperforming loan]. Bank jumbo juga rajin bagikan dividen dan ini menarik bagi para pelaku investor," kata Nafan. 

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani juga mengatakan bank jumbo seperti BMRI dan BBRI masih memiliki prospek bagus karena fundamental yang kuat serta valuasi yang menarik (undervalued) atau fairvalued.

"Prospek pada 2024 juga bagus karena secara historis kalau kita lihat saat kampanye pemilu salah satu best performer adalah sektor keuangan yaitu perbankan," ujar Arjun.

Adapun, kedua bank akan melaporkan kinerja keuangan mereka sepanjang 2023 pada Rabu (31/1/2024). Berdasarkan laporan bulanannya, kedua bank mencatatkan pertumbuhan laba setidaknya hingga November 2023.

Bank Mandiri meraup laba bersih Rp45,06 triliun pada November 2023, naik 29,44% secara tahunan (year on year/yoy). Sementara, BRI meraup laba bersih Rp48,09 triliun dengan pertumbuhan 9,39% yoy.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini