RI Tempati Peringkat 6 Negara Terburuk Perangi Penangkapan Ikan Ilegal

Bisnis.com,30 Jan 2024, 16:44 WIB
Penulis: Ni Luh Anggela
Petugas menangkap kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia di Selat Malaka, Selasa (18/6/2019)/dok. KKP

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia menempati peringkat keenam sebagai negara dengan kinerja terburuk dalam memerangi illegal unreported unregulated fishing (IUUF) dengan skor 2,89, menurut laporan Indeks Risiko Penangkapan IUUF 2023 oleh Global Initiative dan Poseidon.

Negara-negara lain yang masuk dalam daftar ini, di antaranya China, Rusia, Yaman, India, Iran, Taiwan, Komoro Selatan, Korea, dan Ukraina untuk keseluruhan tanggung jawab dan semua jenis indikator, serta untuk indikator yang dikelompokan berdasarkan kerentanan, prevalensi dan respons. 

Indeks risiko penangkapan IUUF mencakup 152 negara pesisir di dunia dan skor untuk setiap negara dihitung berdasarkan 40 indikator. Hal ini berkaitan dengan prevalensi penangkapan IUUF di masing-masing negara serta kerentanan dan respons negara terhadap hal tersebut, yang dinilai berdasarkan tanggung jawab negara terhadap wilayah pesisir, bendera, pelabuhan, dan negara secara umum. 

Laporan ini mencatat tidak ada negara yang mempunyai skor di atas 4,00 atau di bawah 1,49 jika dikumpulkan berdasarkan tanggung jawab. Sebanyak 83% dari 126 negara berada dalam kisaran 2,00 hingga 2,99. 

Jika skor dipecah berdasarkan jenis indikator kerentanan, prevalensi, dan respona, skor untuk negara-negara akan didistribusikan secara lebih luas untuk indikator respons dan kerentanan, sedangkan sebagian besar negara mendapat skor antara 1,00 hingga 1,99 untuk prevalensi. 

Adapun, China menempati urutan pertama sebagai negara terburuk menangani IUUF dengan skor 3,69, sedangkan peringkat ke-10 ditempati oleh Ukraina dengan skor 2,72.

Menurut skor kerentanan (vulnerability), indikator yang berhubungan dengan risiko terjadinya IUUF, Indonesia berada pada urutan kelima dengan skor 4,08 pada 2023. Skor tersebut tidak mengalami perubahan dibandingkan indeks 2021. Dibandingkan dengan indeks 2019, skor tersebut naik 0,16.

Selanjutnya, menurut skor prevalensi (prevalence), indikator yang berhubungan dengan dugaan insiden IUUF, Indonesia berada pada urutan ketiga dengan skor 3,22, sedangkan menurut skor respons (response), indikator yang berhubungan dengan tindakan yang bertujuan mengurangi IUUF, Indonesia tidak masuk dalam 10 besar. 

Sementara itu, Rumania menempati posisi pertama sebagai negara dengan kinerja terbaik dalam memerangi IUUF. Dengan skor 1,62, Rumania menempati posisi pertama, diikuti Finlandia, Belgia, Swedia, Australia, Islandia, Argentina, Monako, Kanada, dan Slovenia. 

Berikut daftar lengkap negara dengan kinerja terbaik dan terburuk dalam memerangi IUUF:

10 negara terbaik

  1. Rumania - 1,62

  2. Finlandia - 1,72

  3. Belgia - 1,75

  4. Swedia - 1,80

  5. Australia - 1,82

  6. Islandia - 1,84

  7. Argentina - 1,85

  8. Monako - 1,85

  9. Kanada - 1,85

  10. Slovenia - 1,86

10 negara terburuk

  1. China - 3,69

  2. Rusia - 3,20

  3. Yaman 2,99

  4. India - 2,97

  5. Iran - 2,93

  6. Indonesia - 2,89

  7. Taiwan - 2,88

  8. Komoro Selatan - 2,81

  9. Korea - 2,76

  10. Ukraina - 2,72

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Denis Riantiza Meilanova
Terkini