Pemprov Sumsel Gelontorkan Rp577,72 Miliar untuk Optimasi Lahan Rawa di Sumsel

Bisnis.com,31 Jan 2024, 10:47 WIB
Penulis: Husnul Iga Puspita
MoU Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dengan Universitas Sriwijaya dalam rangka pelaksanaan survei investigasi dan desain optimasi lahan rawa tahun 2024. Bisnis/Husnul

Bisnis.com, PALEMBANG – Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan akan menggunakan anggaran senilai Rp577,72 miliar untuk rencana optimasi lahan rawa seluas 98.400 hektare. 

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) Bambang Pramono mengungkapkan total anggaran itu akan digunakan untuk  optimasi lahan pada awal semester tahun ini di lima kabupaten yang ada di Sumsel.

Adapun kelima kabupaten tersebut meliputi Kabupaten Muara Enim seluas 2.400 hektare, Banyuasin 22.000 hektare, Ogan Ilir 4.000 hektare, Ogan Komering Ilir (OKI) 65.000 hektare dan OKU Timur 5.000 hektare.

“Jadi ini program dari Kementerian Pertanian dimana nanti akan dilakukan optimasi berupa pembuatan tanggul, pembuatan saluran, serta pemberian pompa air,” jelas Bambang saat ditemui di Auditorium Graha Bina Praja, Palembang, Selasa (30/1/2024). 

Dia menjelaskan dalam pelaksanaan tiga kegiatan itu diperlukan adanya survei investigasi dan desain atau SID agar optimasi lahan memberikan hasil yang optimal. 

Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Sumsel juga melibatkan akademisi dalam hal ini Universitas Sriwijaya untuk melakukan SID optimasi lahan rawa di wilayah tersebut. 

"Tenaga teknis yang terampil ini memang dibutuhkan, karena kaitannya dengan persawahan ini memang membutuhkan pompanisasi dan mekanisasi yang baik," jelas dia. 

Lebih lanjut, imbuh Bambang, lahan sawah yang ada di Sumsel ini memiliki luas mencapai 470.000 hektare dengan 73% dari total itu merupakan lahan rawa yang terdiri dari dua jenis diantaranya pasang surut dan lebak. 

“Luas lahan sawah Sumsel 470 ribu hektare dan 399 ribu hektare lahan rawa yang terdiri dari pasang surut dan lebak. Dan saat intensitas hujan tinggi jenis lahan itu [lebak] memiliki potensi terbesar terendam banjir,” bebernya. 

Dengan demikian, adanya pelaksanaan optimasi lahan dengan pembuatan tanggul juga diharapkan mampu menanggulangi maupun mendukung manajemen tata kelola air yang baik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini