Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) akan melaporkan kinerja keuangan pada Rabu (31/1/2024). Konsensus analis memprediksi laba bersih dan pendapatan BMRI akan mengalami peningkatan sepanjang 2023.
Berdasarkan data Bloomberg, konsensus memperkirakan laba bersih BMRI akan meningkat menjadi Rp51,25 triliun hingga akhir Desember 2023.
Laba bersih ini melonjak dari sepanjang tahun lalu yang tercatat sebesar Rp41,2 triliun.
Sementara itu, pendapatan BMRI diperkirakan meningkat menjadi Rp139,41 triliun. Sepanjang 2022, BMRI tercatat membukukan pendapatan sebesar Rp125,55 triliun.
Konsensus analis Bloomberg juga masih memandang positif prospek saham BMRI.
Dari 36 analis yang memantau, 32 di antaranya merekomendasikan beli, dan sisanya memilih rekomendasi jual. Target harga rata-rata saham BMRI adalah Rp6.962.
Sebagaimana diketahui, pada penutupan perdagangan Selasa (30/1/2024), harga saham BMRI naik 2,7% ke level Rp6.650.
Selama sepekan, harga saham BMRI terus menanjak 2,31%. Jika dititik sejak awal tahun atau secara year to date (ytd), saham BMRI naik 9,92%.
Melansir riset Mirae Asset Sekuritas, di antara bank jumbo lainnya, BMRI akan mencapai hasil yang paling moncer sepanjang 2023.
“Pertumbuhan pinjaman yang signifikan didukung oleh kemampuan bank dalam menarik dan mengelola deposit dengan sangat baik, sehingga bank memiliki cukup likuiditas,” tulis analis Handiman dan Abyan H. Yuntoharjo yang dikutip Selasa (30/1/2024)
Menurutnya, BMRI memiliki kualitas aset yang baik dan pencadangan yang cukup, sehingga memungkinkan bank untuk terus membukukan CoC yang lebih rendah pada Desember 2023 dan seterusnya.
Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani juga mengatakan bank jumbo seperti BMRI masih memiliki prospek bagus karena fundamental yang kuat serta valuasi yang menarik (undervalued) atau fairvalued.
"Prospek pada 2024 juga bagus karena secara historis kalau kita lihat saat kampanye pemilu salah satu best performer adalah sektor keuangan yaitu perbankan," ujar Arjun.
Berkaca dari kuartal sebelumnya, Bank Mandiri meraup laba bersih Rp45,06 triliun pada November 2023, naik 29,44% secara tahunan (year-on-year/yoy)
Kinerja laba bersih bank juga terdorong oleh kinerja pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang naik 10,8% yoy menjadi Rp24,55 triliun pada kuartal III/2023.
Selain itu, pendapatan non bunga juga naik 4,9% yoy menjadi Rp8,99 triliun hingga September 2023.
Dengan demikian, total pendapatan operasional 9,06% yoy menjadi Rp34,19 triliun pada kuartal III/2023.
Adapun, kinerja pada kuartal III/2023 didorong oleh pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) yang lebih tinggi dibandingkan dengan industri, yaitu sebesar 12,7% yoy menjadi Rp1.316 triliun dan 6,64% yoy menjadi Rp1.452 triliun.
Sebagai informasi, kredit industri perbankan pada September 2023 diketahui tumbuh sebesar 8,96% yoy, sedangkan DPK tumbuh 6,54% yoy. Aset perseroan pun meningkat sebesar 9,11% secara tahunan menjadi Rp2.007 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel