Live: Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Sepanjang Februari 2024

Bisnis.com,01 Feb 2024, 06:04 WIB
Penulis: Pandu Gumilar
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memasuki Februari 2024 sekalipun tanpa fenomena January Effect. Saham-saham bank bisa menjadi pendorong karena mencatatkan pertumbuhan laba yang fantastis.

IHSG terpantau menguat pada perdagangan perdagangan kemarin, Rabu (31/1/2024), sekaligus perdagangan terakhir Januari 2024. Namun, sepanjang bulan ini IHSG cenderung melemah sehingga tidak terjadi fenomena January Effect.

IHSG hari ini terpantau menguat 0,22% atau 15,72 poin ke 7.207,94. Sepanjang sesi, indeks komposit bergerak di rentang 7.192-7.247.

Sebanyak 18,69 miliar saham diperdagangkan hari ini dengan nilai transaksi Rp11,26 triliun dan frekuensi 1,12 juta kali jelang penutupan. 

Sejumlah 257 saham menguat, 257 saham melemah, dan 251 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat Rp11.452 triliun.

Kendati naik, IHSG cenderung menurun pada Januari 2024 sehingga fenomena January Effect tidak terjadi. Pada akhir 2023, IHSG berada di posisi 7.272,79 sehingga pada Januari 2024 turun 0,89%.

Dari jajaran saham berkapitalisasi jumbo atau big cap, saham BBRI hari ini naik 1,33%, ASII naik 0,49%, BBNI naik 1,77%, GOTO naik 1,15%.

Di lain sisi, Grup Mayapada SRAJ melonjak 20%, disusul RSCH yang naik 13,08%, PMMP 9,63%, dan PSAB 8.26%. Sementara itu, dari jajaran top losers alias saham terboncos PTMP turun 24,82%, MXPL 24,48%, dan MSKY 13,02%.

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG dapat melanjutkan rebound menuju 7.230-7.255 dan diperkirakan akan mengonfirmasi pembentukan wave (v) apabila menembus ke atas 7.281. 

"Namun apabila penutupan hariannya masih di bawah garis SMA-20 maka IHSG mestinya akan melanjutkan struktur koreksi wave c dari (iv)," ujar Ivan dalam publikasi riset.

Level support IHSG berada di 7.021 sampai 6.803, sementara level resistennya di 7.281 hingga 7.503. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bearish.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini