Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) telah melaksanakan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Disebutkan, pihak yang melakukan pengambilan bagian dalam PMTHMETD CIMB Niaga ini adalah Lo Kheng Hong dan Dendy Soerjono.
Sebagaimana diketahui, pelaksanaan private placement ini sendiri telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Ketiga pada 11 Januari 2024.
Berdasarkan keterbukaan informasi disebutkan tanggal pelaksanaan PMTHMETD yakni pada 31 Januari 2024. Adapun, tanggal pencatatan saham baru pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 1 Februari 2024.
“Dalam pelaksanaan ini, jumlah saham baru yang diterbitkan sebanyak 10.599.000 saham dengan nominal Rp50 per saham,” tulis manajemen yang dikutip Kamis (1/2/2024).
Adapun, harga pelaksanaan PMHMETD Rp1.575 per saham. Alhasil, nilai keseluruhannya mencapai Rp16,69 miliar.
Lalu, manajemen perseroan menyebutkan jumlah saham ditempatkan dan disetor perseroan sebelum PMTHMETD sebesar 25,13 miliar saham. Kemudian, usai PMTHMETD menjadi 25,14 miliar saham.
Pada informasi yang sama, pihak yang melakukan pengambilan bagian dalam PMTHMETD CIMB Niaga ini adalah Lo Kheng Hong dan Dendy Soerjono. Namun, tidak disebutkan berapa jumlah saham yang diambil bagian oleh masing-masing pihak.
Sementara itu, melansir dari situs resmi BNGA, Lo Kheng Hong dan Dendy Soerjono telah menjadi 20 pemegang saham terbesar di emiten ini.
Tercatat, per 29 Desember 2023, Lo Kheng Hong berada di urutan ke-14 dengan menggenggam 19.764.000 saham BNGA atau 0,08%, sedangkan Dendy Soerjono berada di posisi ke-15 dengan 18.704.600 saham atau 0,07%.
Manajemen BNGA menjelaskan seluruh dana yang diperoleh dari PMTHMETD akan digunakan untuk pembiayaan ekspansi kegiatan usaha dalam bentuk penyaluran kredit di seluruh segmen bisnis perseroan, di antaranya termasuk segmen konsumer, korporat, komersial, dan UKM, baik perbankan konvensional maupun perbankan syariah, namun tidak termasuk perusahaan anak.
Terakhir, manajemen BNGA menyebut, persentase kepemilikan saham masing-masing pemegang saham perseroan akan mengalami penurunan (dilusi) kepemilikan saham secara proporsional sesuai dengan jumlah saham baru yang diterbitkan yaitu sebanyak-banyaknya 0,04% setelah PMTHMETD.
Sebagaimana diketahui, pada perdagangan sesi I hari ini, Kamis (1/2/2024), harga saham BNGA berada di posisi stagnan di level Rp1.760.
Dalam satu pekan terakhir saham ini menguat 2,33%. Bahkan, jika ditilik sejak awal tahun atau secara year to date (ytd), saham BNGA berada pada level hijau yakni 3,83%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel