Konten Premium

Wanti-wanti dari China untuk Sektor Tambang dan Mineral

Bisnis.com,01 Feb 2024, 10:00 WIB
Penulis: Reni Lestari
Tambang bijih besi Gudai-Darri milik Rio Tinto Group di wilayah Pilbara, Australia Barat, Kamis (19/10/2023). Bloomberg/Carla Gottgens.

Bisnis.com, JAKARTA — Industri tambang masih harus berhadapan dengan terjalnya ekonomi China tahun ini. Negara Tirai Bambu itu diketahui menyerap dua pertiga bijih besi dan tembaga dunia, menjadikannya importir mineral terbesar.

Namun, pasar properti di China yang menyerap seperempat dari total impor bijih besi dan tembaga negara itu, masih dirundung krisis sehingga menjadi wanti-wanti bagi pelaku industri tambang sedunia. 

Analis senior industri Bloomberg Intelligence Alon Olsha dan Global Head of Metals & Mining Grant Sporre dalam dokumen Global Diversified Miners 2024 Outlook yang diperoleh Bisnis.com, Kamis (1/2/2024), memaparkan pandangan dan ramalan mengenai nasib industri tahun ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Reni Lestari
Terkini