Bisnis.com, JAKARTA - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) atau Adira Finance mengumumkan penandatanganan perjanjian fasilitas pinjaman atau kredit sindikasi dengan MUFG Bank Ltd., dan beberapa bank lainnya senilai US$300 juta atau sekitar Rp4,73 triliun (asumsi kurs Rp15.775).
Dalam situs resmi perseroan, disebutkan penandatanganan pinjaman sindikasi luar negeri tersebut dilaksanakan pada Kamis, 1 Februari 2024. Selain MUFG, bank yang terlibat dalam perjanjian ini yaitu Bank CTBC, DBS, Maybank, dan UOB sebagai mandated lead arrangers bookrunners (MLAB).
Sementara, dalam keterbukaan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Adira Finance melaporkan penandatanganan tersebut sebagai transaksi afiliasi.
"Transaksi yang dilakukan berdasarkan Perjanjian Fasilitas Pinjaman Sindikasi tertanggal 1 Februari 2024 merupakan suatu Transaksi Material sebagaimana diatur POJK 17/2020 karena melebihi 20% dari Ekuitas Perseroan, namun tidak melebihi 50% dari Ekuitas Perseroan," tulis manajemen Adira Finance pada Jumat (2/2/2024).
Sebagai informasi, ADMF adalah perusahaan yang dimiliki secara tidak langsung oleh MUFG Bank, Ltd melalui kepemilikan saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk. sebesar 92,07% saham Adira Finance.
Disebutkan, obyek transaksi merupakan fasilitas pinjaman sindikasi dengan nilai maksimal US$300 juta atau sekitar Rp4,73 triliun dengan biaya agen fasilitas senilai US$20.000 atau Rp315,5 juta per tahun selama jangka waktu fasilitas 3 tahun, dan biaya bank lainnya senilai US$367.500 atau Rp5,80 miliar.
Adapun, tujuan transaksi ini adalah dalam rangka mendukung pertumbuhan aset Adira Finance seiring dengan pertumbuhan pembiayaan automotif dan non-automotif. "Sehingga diharapkan Perseroan dapat menambah jumlah konsumen memperkuat pangsa pasar Perseroan dalam kegiatan pembiayaan."
Adapun pada tahun ini, ADMF menargetkan pertumbuhan pembiayaan double digit yakni 13%–15% secara tahunan. Angka tersebut seiring dengan optimisme industri pembiayaan yang diperkirakan akan tumbuh sebanyak 12%–13%.
“Berdasarkan proyeksi APPI [Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia], pertumbuhan piutang pembiayaan multifinance diproyeksikan tumbuh sebesar 12-13%. Sejalan dengan hal tersebut, Adira Finance menargetkan pertumbuhan pembiayaan baru dapat tumbuh sekitar 13%-15% pada 2024,” tutur Niko Kurniawan, Direktur Penjualan, Pelayanan dan Distribusi Adira Finance, dalam keterangan resminya dikutip Kamis (25/1/2024).
Untuk mencapai target pertumbuhan tersebut, Niko mengatakan Adira Finance akan menerapkan beberapa strategi. Salah satunya, perseroan akan memperkuat dan meraih pangsa pasar di bisnis otomotif melalui diversifikasi produk dan menyediakan berbagai program penjualan yang menarik bagi pelanggan.
Diketahui, Adira Finance menutup 2023 dengan pertumbuhan pembiayaan sebesar 31% secara tahunan (year on year/yoy) mencapai Rp41,6 triliun. Pertumbuhan pembiayaan otomotif yakni motor dan mobil menjadi salah satu pendorong utamanya.
Adira Finance juga akan kembali berpartisipasi di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024. Partisipasi menjadi komitmen induk MUFG, Bank Danamon dan Adira Finance dalam mendukung pertumbuhan ekosistem otomotif Indonesia.
Tidak hanya itu, Adira Finance juga akan memperluas jaringan ke bisnis non-otomotif dengan terus melakukan diversifikasi produk yang ditawarkan untuk mendukung pertumbuhan bisnis seperti seperti produk multiguna, durables, dan lainnya.
“Untuk mendukung pertumbuhan Adira Finance juga terus mengembangkan digitalisasi di dalam perusahaan dan ekosistem digital perseroan seperti melakukan proses otomatisasi dan berinvestasi dalam bisnis digital yakni adiraku, momobil.id, momotor.id, dicicilaja.com dan lain- lain,” tutur Niko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel