Prabowo Klaim Indonesia Kekurangan 140.000 Dokter

Bisnis.com,04 Feb 2024, 19:54 WIB
Penulis: Yustinus Andri DP
Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tiba diacara debat capres kelima di Jakarta, Minggu (4/2/2024). Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar Debat Capres terakhir dengan mengambil tema Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi. JIBI/Bisnis - Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Calon Presiden nomor urut 2 yakni Prabowo Subianto mengatakan bahwa Indonesia mengalami kekurangan sebanyak 140.000 dokter.

Dalam debat capres-cawapres pada Minggu (4/2/2024), Prabowo menyinggung sejumlah kekurangan yang dimiliki Indonesia di sektor kesehatan. Salah satunya adalah adanya defisit jumlah dokter di seluruh Indonesia.

“Kita kekurangan sekitar 140.000 dokter dan itu akan kita segera atasi dengan cara kita akan menambah fakultas kedokteran di Indonesia,” kata Prabowo.

Menurutnya, jumlah fakultas kedokteran di Indonesia saat ini baru mencapai 92 fakultas. Ke depan, dia berjanji untuk membangun sebanyak 300 fakultas kedokteran untuk menjawab tantangan kekurangan jumlah dokter di Indonesia tersebut.

Selain itu, dia juga menjanjikan untuk membangun rumah sakit modern di setiap kabupaten dan kota, serta membangun puskesmas modern di seluruh Indonesia.

Terpisah, dalam dokumen visi misinya, pasangan Prabowo—Gibran melalui program prioritasnya akan menjamin tersedianya pelayanan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia melalui peningkatan BPJS Kesehatan dan penyediaan obat untuk rakyat.

Pasangan nomor urut dua ini memandang akses pelayanan kesehatan yang memadai dan berkualitas akan sangat membantu peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Selain itu, Prabowo—Gibran menilai program BPJS Kesehatan yang sedang diselenggarakan saat ini perlu ditingkatkan dan didukung dengan penyediaan obat bagi seluruh rakyat. “Untuk itu, peningkatan program BPJS Kesehatan dan ketersediaan obat menjadi perhatian utama pemerintah,” tulisnya.

Lebih lanjut, keduanya menyatakan akan memperkuat Sistem Jaminan Kesehatan Nasional dan memperjuangkan seluruh penduduk memiliki jaminan kesehatan atau universal health coverage (UHC).

Selanjutnya, Prabowo—Gibran menyatakan akan memperbaiki tata kelola BPJS Kesehatan untuk mencegah defisit dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.

“Dengan memprioritaskan upaya promotif dan preventif, dan perumusan kebijakan BPJS yang lebih pro- rakyat, pro-tenaga kesehatan, pro-fasilitas kesehatan, dan pro- pengadaan farmasi,” sambungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yustinus Andri DP
Terkini