Ganjar Kutip Jokowi: Jangan Pilih Calon yang Punya Rekam Jejak Pelanggaran HAM!

Bisnis.com,04 Feb 2024, 22:14 WIB
Penulis: Surya Dua Artha Simanjuntak
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyampaikan pandangannya saat debat kelima Pilpres 2024 di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024). Debat kali ini bertemakan kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 2 Ganjar Pranowo mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) 5 tahun lalu, ketika Jokowi masih berkampanye melawan Prabowo Subianto dalam ajang Pilpres 2019.

Saat itu, Ganjar sedang memberikan pernyataan pamungkas dalam ajang debat terakhir Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat pada Minggu (4/2/2024) malam.

Dia pun menekankan, 5 tahun lalu dirinya ikut berkampanye untuk Jokowi. Ganjar mengaku ingat betul pernyataan Jokowi soal kriteria calon pemimpin.

"Kita diingatkan untuk tidak memilih calon yang punya potongan diktator dan otoriter, punya rekam jejak pelanggaran HAM, yang punya rekam jejak untuk melakukan kekerasan, yang punya rekam jejak masalah korupsi," ujarnya.

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini meyakini, kriteria yang diungkapkan Jokowi itu masih relevan untuk Pilpres 2024 ini. Menurutnya, masyarakat kini juga harus memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden yang tidak punya ciri diktator hingga pernah melakukan kekerasan.

"Saya sangat setuju apa yang beliau sampaikan agar kriteria ini menjadi pegangan kita untuk memilih pemimpin," kata Ganjar.

Lebih lanjut, dia berjanji jika dipercaya memimpin masyarakat Indonesia maka tidak boleh ada yang ditinggal.

Menurutnya, kini sudah waktu memasuki era gotong royong yang sebenernya untuk membangun Indonesia. Dengan begitu, Indonesia Unggul bisa terwujud.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Thomas Mola
Terkini