Uji Klaim Anies Soal Guru Honorer Belum PPPK dan Belum Tersertifikasi?

Bisnis.com,04 Feb 2024, 21:13 WIB
Penulis: Dany Saputra
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menyampaikan pandangannya saat debat kelima Pilpres 2024 di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024). Debat kali ini bertemakan kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA -- Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Anies Baswedan mengatakan bahwa ada 1,6 juta guru yang belum tersertifikasi dan puluhan ribu guru honorer belum diangkat menjadi guru PPPK.

Hal itu disampaikan oleh Anies pada Debat Kelima antara Capres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (4/2/2024). Awalnya, Anies menyoroti masalah bahwa tenaga pendidi belum mendapatkan penghasilan yang adil dan setara.

"Jadi masalah-masalah yang kita miliki sekarang, misalnya ada puluhan ribu guru honorer belum diangkat menjadi guru PPPK. Ada 1,6 juta guru belum tersertifikasi," ujarnya, Minggu (4/2/2024).

Adapun Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebelumnya pernah menyatakan bahwa 1,6 juta guru belum memperoleh sertifikasi.

Namun, hal itu merupakan pernyataan dari Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Iwan Syahril melalui taklimat media, 29 Agustus 2022.

Sementara itu, Dosen Hukum Ketenagakerjaan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) Nabiyla Risfa Izzati mengatakan bahwa masih ada ratusan ribu guru honorer yang masih menunggu untuk menjadi PPPK.

"Target di tahun 2024 adalah 1 juta guru, namun hingga 2023 masih 544.000 orang yang diangkat," kata Nabiyla.

Artikel ini adalah hasil kolaborasi Aliansi Jurnalis Independen, Asosiasi Media Siber Indonesia, Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia, Cekfakta.com bersama 16 media dan 7 panel ahli di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Edi Suwiknyo
Terkini