Bisnis.com, JAKARTA — Tim likuidasi PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha atau Wanaartha Life (Dalam Likuidasi) mengumumkan akan mulai membayarkan klaim polis pemegang polis mulai pekan ini.
Ketua Tim Likuidasi Wanaartha Life (Dalam Likuidasi) Harvardy Muhammad Iqbal mengatakan bahwa pembayaran klaim polis Wanaartha Life akan dimulai dari tahap pertama.
“Mudah-mudahan tidak ada hambatan, sehingga pembayaran tahap pertama bisa kami lakukan pekan besok,” kata Harvardy kepada Bisnis, Minggu (4/2/2024).
Harvardy menyampaikan bahwa untuk saat ini tim likuidasi Wanaartha Life sedang berkoordinasi untuk melakukan penjualan aset investasi beberapa tahap, salah satunya melalui BNI Sekuritas.
“[Nominal penjualan aset investasi] minggu depan kepastiannya, ya,” tambahnya.
Adapun, Harvardy menuturkan untuk penerimaan pembayaran akan dilakukan kepada rekening masing-masing pemegang polis yang telah mengajukan permintaan pembayaran hasil likuidasi secara proporsional.
Sebelumnya, Tim Likuidasi Wanaartha Life mengumumkan akan mulai melakukan pembayaran klaim polis pada awal Februari 2024 secara bertahap.
Harvardy menjelaskan pembayaran polis akan dilakukan sampai aset bermasalah dan tidak bermasalah Wanaartha Life tuntas. Tim likuidasi juga mengestimasi jangka waktu penyelesaian pembayaran polis berlangsung hingga akhir Desember 2024.
Meski demikian, Harvardy belum bisa memastikan nominal yang akan diterima tim likuidasi untuk membayar klaim polis, sebab tim likuidasi masih dalam proses komunikasi dengan Kejaksaan, Manajer Investasi (MI), OJK pasar modal, dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), seperti reksa dana, obligasi, hingga saham.
Selain itu, tim likuidasi juga telah meminta agen properti untuk memasarkan aset tanah dan bangunan milik perusahaan asuransi jiwa milik Evelina Pietruschka, Manfred Pietruschka, dan R. Fadil Pietruschka itu.
“Kami belum tahu apakah bisa dicairkan dijual segera apa tidak, karena ada tahapan-tahapannya. Itu tahapannya pun juga kami juga tidak mau langsung negosiasi dengan calon pembeli, prosesnya tetap melalui lelang. Jadi kemungkinan, sih, untuk tanah dan bangunan enggak keburu kalau itu dilakukan di Februari nanti,” tuturnya.
Adapun, sebaran aset tanah dan bangunan Wanaartha Life yang akan dilelang berlokasi di Mampang, Serpong, Lampung, Surabaya, dan Bandung.
“Kami dapat info itu [aset tanah dan bangunan] sudah ada beberapa potential buyer, tapi kami tentu harus mencari nilai yang paling baik dan paling tinggi dari yang ada,” katanya.
Lebih lanjut, Harvardy menjelaskan mekanisme penjualan aset dan tanah bangunan Wanaartha Life akan dilakukan melalui tahap pelelangan agar tidak menimbulkan persepsi negatif terhadap tim likuidasi.
“Yang pasti property agent itu memasarkan, nanti eksekusi penjualannya, kami sih maunya lewat lelang, ya, biar fair gitu biar terbuka, jadi nggak ada yang ditutup-tutupi supaya tidak ada persepsi yang negatif kepada tim likuidasi,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel