Neraca Perdagangan Sumsel Triwulan IV/2023 Terkontraksi 35,24%

Bisnis.com,05 Feb 2024, 13:19 WIB
Penulis: Husnul Iga Puspita
Foto udara bongkar muat peti kemas di Terminal Petikemas New Makassar di Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (2/10/2023). Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, PALEMBANG – Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan di Provinsi Sumatra Selatan pada triwulan IV/2023 mengalami kontraksi sebesar 35,24% secara year on year (yoy). 

Kepala Badan Pusat Statistik Sumatra Selatan (BPS Sumsel) Moh Wahyu Yulianto mengungkapkan neraca perdagangan wilayah itu mengalami surplus sebesar US$1,16 miliar, tetapi lebih kecil dibanding periode yang sama tahun 2022 yakni US$1,79 miliar. 

“Surplus, namun terjadi kontraksi 35,24% dibandingkan periode yang sama,” ungkapnya dalam BRS, Senin (5/2/2024). 

Dia mengakui, penurunan harga komoditas di pasar global cukup berpengaruh terhadap nilai ekspor beberapa komoditas unggulan di Sumsel. Seperti komoditas bahan bakar mineral yang mengalami kontraksi cukup dalam yakni sebesar -22,08% secara yoy atau dari US$933 juta pada triwulan IV/2022 menjadi US$727 juta di periode yang sama tahun lalu. 

Kemudian diikuti ekspor bubur kayu/pulp yang mengalami penurunan -27,97% yoy dari US$389 juta menjadi US$280 juta, dan komoditas minyak dan gas yang mengalami kontraksi -13,60% atau dari US$123 juta menjadi US$106 juta. 

“Namun masih terdapat komoditas unggulan yang mengalami pertumbuhan secara yoy yaitu komoditas karet dan barang dari karet yang mengalami pertumbuhan sebesar 11,01%,” jelasnya. 

Diketahui sebelumnya, BPS melaporkan nilai ekspor Sumsel sepanjang tahun 2023 sedikit lesu dengan penurunan sebesar 13,16% dibandingkan tahun 2022. Atau secara kumulatif nilai ekspor itu merosot dari US$7,58 miliar menjadi US$6,85 miliar sepanjang 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini