Jerman Uji Coba Penerapan 4 Hari Kerja dalam Sepekan

Bisnis.com,05 Feb 2024, 05:47 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Petani Jerman memprotes pemotongan subsidi pajak kendaraan oleh pemerintah koalisi Ampel Jerman di depan Gerbang Brandenburg di Berlin, Jerman 15 Januari 2024/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Jerman menerapkan uji coba hari kerja lebih pendek selama 4 hari dalam sepekan dengan harapan para pekerja akan menjadi lebih produktif.

Melansir Euronews, Senin (5/2/2024), Jerman memulai uji selama enam bulan ke depan. Sebanyak 45 perusahaan di Jerman akan menerapkan waktu kerja ini. Pekerja mendapatkan gaji yang sama seperti sebelumnya.

Inisiatif ini, yang hanya melibatkan perusahaan-perusahaan yang pekerjaannya dapat disesuaikan dengan hari kerja yang lebih pendek, dipimpin oleh konsultan manajemen yang berbasis di Berlin, Intraprenör dan berkolaborasi dengan organisasi nirlaba 4 Day Week Global (4DWG).

Para pendukung hari kerja yang lebih pendek berharap bahwa bekerja empat hari dalam sepekan akan membuat para pekerja lebih bahagia dan lebih produktif di saat Jerman sedang berjuang dengan pertumbuhan produktivitas yang lebih lambat dan kekurangan tenaga kerja.

Seperti diketahui, produktivitas biasanya dihitung dengan membagi output ekonomi dengan jam kerja.

Berdasarkan data Deutsche Bundesbank, indeks produktivitas Jerman telah turun dari level tertinggi 105,2 poin pada November 2021, meskipun masih lebih tinggi daripada ekonomi utama lainnya di Eropa. Pada November 2023, data terakhir yang tersedia, produktivitas turun menjadi 95,80 poin dari 96,79 poin pada bulan sebelumnya.

Menurut para pendukung 4 hari kerja sepekan dan sebagian besar pekerja yang telah mengujinya, bekerja satu hari lebih sedikit per minggu akan meningkatkan kesejahteraan dan motivasi pekerja, membuat mereka lebih produktif.

Bekerja dengan jam kerja yang lebih sedikit dalam sepekan juga dapat meyakinkan mereka yang tidak bersedia bekerja sepekan penuh untuk masuk ke dunia kerja, sehingga membantu mengurangi kekurangan tenaga kerja yang saat ini sedang melanda negara-negara industri di seluruh dunia.

Bulan November lalu, Kamar Dagang dan Industri DIHK mengatakan bahwa separuh dari perusahaan-perusahaan Jerman sedang berjuang untuk mengisi lowongan pekerjaan.

Wakil CEO DIHK Achim Dercks mengatakan ribuan pekerjaan yang tidak terisi dalam perekonomian Jerman menyebabkan negara ini kehilangan lebih dari 90 miliar euro pada tahun lalu atau lebih dari 2 persen dari PDB Jerman,

Meskipun belum jelas apakah hari kerja yang lebih pendek akan memperbaiki masalah ini, masyarakat Jerman tampak bersemangat untuk mencobanya.

Sebelumnya, survei Forsa menemukan bahwa 71 persen orang yang bekerja di negara ini ingin memiliki pilihan untuk hanya bekerja 4 hari dalamsepekan. Lebih dari 74% responden mengatakan bahwa mereka mendukung pemerintah untuk menjajaki kemungkinan penerapan 4 hari kerja dalam sepekan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini