Bisnis.com, JAKARTA – Perbankan asing hingga swasta nasional terus bergeliat dalam membuka keran penyaluran kredit kepada berbagai sektor. Salah satunya untuk mendukung program pemerintah seperti hilirisasi, termasuk kredit untuk smelter nikel.
CEO Citi Indonesia Batara Sianturi menilai belakangan ini harga nikel di pasar global masih cenderung melemah dikarenakan meningkatnya pasokan, termasuk dari Indonesia. Akan tetapi, dia berpendapat bahwa nikel merupakan logam dasar yang masih dibutuhkan oleh banyak industri, mulai dari konstruksi, elektronika dan baterai.
“Permintaan nikel baik dari luar maupun di dalam negeri masih akan meningkat dalam jangka panjang. Saat ini, kami tetap sejalan dengan fokus dan arahan Pemerintah Indonesia mengenai hilirisasi,” ujarnya pada Bisnis, Minggu (4/2/2024).