Mahfud MD: Ada Operasi Dekati Rektor untuk Dukung Presiden Jokowi

Bisnis.com,06 Feb 2024, 11:34 WIB
Penulis: Restu Wahyuning Asih
Calon wakil presiden (cawapres) Mahfud MD angkat bicara soal situs Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang diretas oleh pihak tidak bertanggung jawab, saat kampanye Pilpres 2024 di Universitas Budhi Dharma, Rabu (29/11/2023). JIBI/Bisnis-Erta Darwati

Bisnis.com, JAKARTA - Mahfud MD mengatakan bahwa saat ini ada laporan mengenai gerakan operasi mendekati rektor-rektor untuk menyuarakan hal yang berbeda.

Pernyataan berbeda itu yakni menyuarakan apresiasi hingga komentar positif mengenai pemerintahan Presiden Jokowi.

Apabila sebelumnya UGM, UI, hingga UII menyatakan sikap untuk mengkritisi pemerintah soal pelanggaran kode etik. Kini ada pihak yang ingin pemerintahan Presiden Jokowi dipuja-puja.

"Setelah sahut-sahutan puluhan perguruan tinggi mengeluarkan petisi karena pelanggaran etik dan ketidaknetralan aparat pemerintah dlm berdemokrasi (pemilu), muncul gerakan beberapa rektor di perguruan tinggi lain didekati agar membuat statement (ada yg langsung direkam oleh petugas)," tulis Mahfud MD dalam akun Twitternya, Selasa (6/2/2024).

Pendekatan itu dilakukan agar sejumlah rektor melontarkan apresiden kepemimpinan Jokowi seperti dalam menangani covid-19.

"Ada rektor-rektor yg langsung diminta membuat video template text yang sudah disiapkan lalu diviralkan," lanjutnya.

Namun gerakan pendekatan itu ada juga yang ditolak mentah-mentah oleh rektor.

Kabari ini sebelumnya juga telah diungkapkan oleh Mahfud MD saat berada di Yogyakarta untuk acara Tabrak Prof pada Senin (5/2).

"Saya dapat laporan, ada semacam operasi untuk menekan rektor-rektor lain yang belum menyatakan sikap. Ada operasi yang mendekati rektor-rektor untuk menyatakan sikap yang berbeda. Mereka didatangi untuk menyatakan bahwa Presiden Jokowi baik, Pemilu baik, penanganan Pemilu baik," kata Mahfud dalam acara Tabrak Prof Yogyakarta, Senin.

Mantan Menko Polhukam itu pun mengatakan ada rektor yang mau mengikuti tekanan itu, tetapi ada yang menolak. Salah satu yang menolak yakni rektor dari Universitas Soegijapranata Semarang.

"Dia mengatakan didatangi oleh seseorang untuk membuat pernyataan mendukung bahwa pemerintah Presiden Jokowi baik, pemilu baik, penanganan Covid-19 nomor satu. Itu yang beredar," jelasnya.

Namun tekanan yang datang itu, menurut Mahfud, tidak akan bisa membendung gerakan perlawan di tengah masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Restu Wahyuning Asih
Terkini