Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asuransi jiwa PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk. (LIFE) atau MSIG Life (dahulu dikenal Sinarmas MSIG Life) mengincar porsi premi produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau lebih dikenal unit-link sebesar 35% pada tahun naga kayu 2024.
CEO & President Director MSIG Life Wianto Chen mengatakan dengan menyesuaikan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 5 Tahun 2022 tentang Paydi (SEOJK Paydi), perusahaan akan tetap memfokuskan penjualan produk unit-linked ke segmen nasabah yang melek investasi dan nasabah prioritas.
“Tahun ini karena kita sudah launching [produk unit-linked] dari awal tahun, single premium sudah dari tahun lalu. Jadi, kita ingin kembali ke level di 35% untuk company level di tahun ini,” kata Wianto saat ditemui di Jakarta, Selasa (6/2/2024).
Wianto menambahkan bahwa pada tahun lalu, MSIG Life membukukan total premi dari new business sekitar Rp1,2 triliun dengan total Gross Written Premium (GWP) hampir menyentuh Rp2 triliun.
Adapun jika menengok tahun lalu, Wianto menuturkan bahwa MSIG Life selama enam bulan vakum memasarkan produk unit-linked dan menggantikannya dengan produk tradisional.
Selama masa vakum itu, MSIG Life mengamati pergerakan pasar. Alhasil, pada 2023, porsi produk unit-linked perusahaan merosot dan digantikan produk tradisional.
“Tahun lalu porsi Paydi itu turun sampai sekitar 25%-an. Yang dulu kan [Paydi] 75%, turun jadi 25%-an, karena memang kita hanya jual di kuartal satu tahun lalu. Kan akhir bulan tiga kan udah enggak boleh, kita mengamati pasar dulu,” ujarnya.
Meski porsi premi perusahaan bergeser dan didominasi tradisional, Wianto berharap total pendapatan premi yang direngkuh MSIG Life dapat tumbuh lebih tinggi dari pasar.
“Dan yang lebih penting sebenarnya komposisinya. Tahun lalu karena unit-linked kan vakum, masuk ke tradisional. Tradisional itu banyak sekali juga porsi yang terkait dengan asuransi kesehatan. Sehingga itu klaim kan tinggi, jadi kita mau memperbaiki produk mix-nya,” ungkapnya.
Ke depan, MSIG Life berharap porsi produk premi unit-linked mampu bertumbuh secara bertahap.
“Kalau beberapa tahun ke depan kita berharap masih bisa dapat 40-50% [porsi unit-linked] is the best. Tapi sekarang ini [porsinya] 30-35%, bertahap,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel