Pertamina Hulu Energi Lirik Potensi Hidrogen Alam di Indonesia

Bisnis.com,06 Feb 2024, 18:40 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Direktur Eksplorasi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Muharram Jaya Panguriseng (kiri) tengah memaparkan materi di acara Media Gathering PHE di Pullman, Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) Selasa (6/2/2024). JIBI/Pernita Hestin U.

Bisnis.com, MATARAM — PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melirik potensi hidrogen alami atau gold hydrogen di Indonesia. Saat ini, subholding upstream PT Pertamina (Persero) tersebut tengah melakukan evaluasi melalui studi literatur.

“Kami akan memulai untuk melakukan evaluasi yang sifatnya studi potensi hidrogen alami untuk Indonesia,” kata Direktur Eksplorasi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Muharram Jaya Panguriseng dalam Media Gathering PHE di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Selasa (6/2/2024). 

Di Indonesia, lanjut Muharram, ada potensi hidrogen alami yang salah satunya terletak di wilayah Lengan Timur, Sulawesi di mana ada kandungan 32% hidrogen ditemukan. 

Dengan demikian, lanjut dia, potensinya pun cukup besar, terlebih Indonesia juga merupakan negara yang kaya akan zat besi yang memungkinkan proses elektrolisasi alam untuk menghasilkan gas hidrogen.

Muharram menambahkan bahwa saat ini Indonesia belum memiliki aturan khusus terkait dengan hidrogen alami sehingga PHE belum melakukan eksplorasi maupun mengalokasikan anggaran investasi untuk potensi hidrogen. Namun demikian, studi terus dilakukan sehingga PHE sudah siap apabila aturan pengembangan hidrogen telah tersedia.

“Nanti setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan, kami sudah melangkah, yang jelas daerah potensial harus kita cari,”ungkap Muharram. 

Muharram mengatakan, pihaknya pun tidak ingin ketinggalan dengan negara lain yang sudah mulai melakukan eksplorasi hidrogen alami, di antaranya Amerika Serikat (AS), Australia, dan Prancis. Selain itu, ada juga satu negara di Afrika Barat, yakni Mali yang memiliki cadangan hidrogen tinggi.

Menurut catatan Bisnis, hidrogen bisa menjadi sumber energi baru yang dapat dimanfaatkan untuk sektor industri pembangkit listrik, industri logam, industri makanan, dan bahkan industri semikonduktor di masa yang akan datang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Denis Riantiza Meilanova
Terkini