Saham ICBP & MYOR Berpotensi Cuan saat PDB Tumbuh 5,05%, Cek Analisanya

Bisnis.com,06 Feb 2024, 15:29 WIB
Penulis: Rizqi Rajendra
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (30/8/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Saham konsumer milik Grup Salim, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) dan Grup Mayora, PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) berpotensi cuan saat Produk Domestik Bruto (PDB) RI tumbuh 5,05%. 

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk keseluruhan tahun 2023 sebesar 5,05% year-on-year (yoy) pada Senin, (5/2/2024). Namun, pertumbuhan ekonomi tahun 2023 ini melambat dibandingkan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2022 di angka 5,31%.

Analis Kiwoom Sekuritas Miftahul Khaer mengatakan, meski pertumbuhan ekonomi sedikit lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya, namun dia menilai angka ini masih bisa membawa angin segar untuk pasar saham.

"Tingkat pertumbuhan PDB Indonesia yang sebesar 5,05% masih di atas ekspektasi ekonom yang sebelumnya memperkirakan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya berkisar di angka 5%," ujar Miftahul kepada Bisnis, Selasa (6/2/2024).

Selain sentimen pertumbuhan ekonomi, dia menilai dalam waktu dekat ini IHSG akan banyak terpengaruh oleh sentimen Pemilu 2024 yang tinggal sedikit lagi mendekati hari pencoblosan, tepatnya pada 14 Februari 2024.

"Secara historis, sentimen politik khususnya Pilpres bisa berdampak cukup signifikan ke pasar, sebut saja  pada 3 pemilu terakhir, IHSG ditutup di zona hijau dengan return yang cukup menarik," jelasnya.

Kiwoom Sekuritas Indonesia merekomendasikan adapun sektor saham yang dinilai punya potensi besar dalam memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi dan Pemilu di antaranya yaitu sektor consumer goods, media, dan telekomunikasi.

"Kami masih menjagokan saham ICBP yang bergerak di sektor consumer goods dengan upside potensial sampai di rentang harga Rp13.500 per saham," pungkasnya.

Macro Strategist Mega Capital Sekuritas, Lionel Priyadi menambahkan, pertumbuhan PDB RI didukung oleh kuatnya kinerja ekspor dan stimulus fiskal yang ditunjukkan oleh rasio realisasi belanja sebesar 100,15%. 

Menurutnya, pertumbuhan investasi tetap tinggi, di tengah kebijakan moneter ketat yang dilakukan oleh The Fed dan Bank Indonesia (BI). Alhasil, Mega Capital Sekuritas juga menjagokan sektor konsumer.

"Sudah boleh take profit di konsumer staples, rekomendasi kami masih ICBP dan MYOR," ujar Lionel kepada Bisnis, Selasa, (6/2/2024).

Adapun, saham ICBP parkir di level Rp11.475 per saham pada Senin, (5/2/2024), terkoreksi 0,86%. Namun, secara year-to-date (ytd) saham ICBP masih menguat 8,98%.

Sementara itu, saham MYOR naik 1,27% ke level Rp2.390 kemarin, namun secara ytd masih terkoreksi 4,02%.

Kendati demikian, menurut Lionel pertumbuhan konsumsi melambat secara signifikan, meskipun pemerintah berupaya untuk meredamnya dengan program dana bantuan sosial senilai Rp476 triliun. Pelambatan konsumsi rumah tangga pada kuartal IV/2023 disebabkan oleh perubahan perilaku konsumsi masyarakat.

"Kami mempertahankan perkiraan pertumbuhan PDB untuk kuartal I/2024 sebesar 4,9% year-on-year [YoY] dan pertumbuhan PDB sepanjang 2024 sebesar 4,8% YoY," pungkas Lionel.

-----------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini