Indosat (ISAT) Tangkap Peluang Lonjakan Trafik Pemilu, Cek Strateginya

Bisnis.com,07 Feb 2024, 21:01 WIB
Penulis: Annisa Kurniasari Saumi
CEO Indosat Vikram Sinha bersama CEO BDx Mayank Stivastava setelah konferensi pers penjualan dan penyewaan data center Indosat, Selasa (9/1/2024)/Bisnis.com-Crysania Suhartanto

Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison menyampaikan telah menyiapkan jaringan untuk menghadapi Pemilu 2024.

Direktur Indosat Ooredoo Hutchison Muhammad Buldansyah mengatakan selama pemilu, ISAT menyiapkan jaringan agar siap 24 jam, memastikan agar layanan ISAT bisa berjalan dengan baik. 

"Itu kami lakukan secara over all dan tidak lupa kami melakukan studi di mana tempat-tempat keramaian seperti TPS-TPS, dan kami pastikan semua daerah-daerah itu memiliki jangkauan yang baik," ujar Danny Buldansyah, Rabu (7/2/2024). 

Dia melanjutkan mengenai lonjakan trafik, ISAT akan menyediakan jumlah kapasitas yang cukup di tempat-tempat tertentu, agar tidak terjadi kekurangan kapasitas jaringan selama terjadinya pemilu. 

Sementara itu, Presiden Direktur dan Chief Executive Officer ISAT Vikram Sinha mengatakan ISAT akan memastikan selalu siap untuk menghadapi lonjakan trafik pada momentum apapun, baik saat Natal, Tahun Baru, dan juga pemilu. 

"Selama Pemilu kami juga menyiapkan war room yang akan memonitor tempat-tempat tertentu. Kami ingin memastikan kami bisa menghadirkan pengalaman yang sangat baik," ucap Sinha pada kesempatan yang sama. 

Sebagai informasi, ISAT mencatatkan peningkatan pendapatan 9,57% secara tahunan, dari Rp46,7 triliun pada 2022, menjadi Rp51,2 triliun sepanjang 2023. Pendapatan ini dikontribusikan oleh pendapatan selular sebesar Rp43,7 triliun atau naik 8,71% dari Rp40,2 triliun secara tahunan. 

Lalu pendapatan MIDI sebesar Rp6,47 triliun yang naik dari tahun 2022 sebesar Rp5,7 triliun, dan pendapatan telekomunikasi tetap sebesar Rp1 triliun, naik dari Rp783,6 miliar dari tahun 2022. 

Akan tetapi, ISAT mencatatkan penurunan laba bersih pada 2023. Laba bersih ISAT turun 4,59% dari Rp4,72 triliun di 2022, menjadi Rp4,5 triliun di sepanjang tahun 2023. 

ISAT menjelaskan penurunan laba bersih ini, terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan operasional lain-lain satu-kali, peningkatan biaya penyusutan dan amortisasi, dan peningkatan biaya pemasaran yang diimbangi oleh peningkatan pendapatan, penurunan beban penyelenggaraan jasa, beban karyawan dan beban umum dan administrasi.

---------------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini