Bisnis.com, JAKARTA — Stabilitas dan keamanan energi menjadi alasan utama bagi Negeri Panda untuk tetap menggunakan energi fosil. Alhasil, China tetapi menjadi negara pembangun PLTU batu bara terbanyak, mencapai 96% dari seluruh proyek di dunia.
Seluruh negara di dunia menyepakati konsensus untuk beralih dari bahan bakar fosil ke sumber energi ramah lingkungan atau energi baru dan terbarukan (EBT), demi mencegah dampak terburuk krisis iklim. Namun, komitmen itu tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Berdasarkan data Global Energy Monitor, proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara baru di dunia mencapai 71,38 gigawatt pada 2023. Ternyata, 96% di antaranya atau 68.311 MW merupakan PLTU baru di China, yang mulai konstruksi pada tahun lalu.