Bisnis.com, JAKARTA—Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Ketenagakerjaan menargetkan hasil investasi dapat mencapai Rp55,28 triliun pada 2024. Angka ini naik Rp8,21 triliun atau 17,44% dibandingkan realisasi 2023 sebanyak Rp47,07 triliun.
Untuk mencapai target tersebut, Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun mengatakan, pihaknya akan berfokus pada investasi berbasis tanggung jawab dan alokasi aset yang dinamis. Strategi tersebut diambil dengan mempertimbangkan outlook makro ekonomi global dan domestik, serta outlook pasar modal pada 2024.
“Kami secara keseluruhan melakukan active management dengan memperhatikan kondisi ekonomi terkini, tensi geopolitik, momentum pasar, likuiditas, solvabilitas, optimasi hasil investasi, prinsip kehati-hatian, serta sesuai dengan profil liabilitas program,” papar Oni kepada Bisnis, Kamis (8/2/2024).
Dengan strategi tersebut, BPJS Ketenegakerjaan menempatkan investasi paling banyak pada instrumen surat utang serta deposito seperti pada tahun sebelumnya. Per 31 Desember 2023, BPJS Ketenagakerjaan mengelola aset sebanyak Rp710,86 triliun yang ditempatkan ke dalam instrumen surat utang sebanyak Rp513,37 triliun atau 72,22%.
Kemudian, deposito sebesar Rp92,40 triliun atau 13% dan saham sebesar Rp65,10 triliun atau 9,16%. Lalu, reksadana sebesar Rp37,31 atau 5,25%, serta properti dan investasi langsung Rp2,61 triliun atau 0,37%.
Adapun, sepanjang 2024, BPJS Ketenagakerjaan menargetkan realisasi dana investasi dapat tembus Rp812,66 triliun. Angka tersebut naik sekitar Rp103,67 triliun dibandingkan realisasi pada 2023 yang mencapai Rp708,98 triliun.
Dari sisi kepesertaan, BPJS Ketenagakerjaan menargetkan peningkatan peserta aktif sebanyak 53,96 juta pada 2024. Peserta diharapkan bertambah sekitar 12,40 juta dibandingkan realisasi 41,56 juta jiwa pada 2023.
Untuk mencapai target, BPJS Ketenagakerjaan akan tetap fokus meningkatkan kepesertaan di sektor pekerja informal serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). BPJS Ketenagakerjaan juga tetap mendorong perusahaan besar untuk mengikutsertakan seluruh ekosistem perusahaannya.
Badan publik itu juga akan memberikan berbagai kemudahan pembayaran iuran, serta berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk melakukan pengawasan guna meningkatkan kepatuhan peserta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel