BPH Migas Minta Badan Usaha Siapkan Stok BBM Jelang Pemilu 2024

Bisnis.com,09 Feb 2024, 14:08 WIB
Penulis: Nyoman Ary Wahyudi
Petugas melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM) di salah satu SPBU yang ada di Jakarta, Senin (31/9). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) meminta badan usaha untuk menjaga keandalan pasokan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) jelang gelaran pemilihan umum atau Pemilu 2024 serta Hari Raya Idulfitri 1445 H.

Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, menyampaikan, terjaminnya pasokan dan distribusi BBM sangat penting untuk menunjang kegiatan masyarakat. 

"BPH Migas bertugas memastikan ketersediaan BBM itu bisa mencukupi kebutuhan masyarakat. Kita minta supaya badan usaha siap-siap, supaya stok BBM mencukupi," kata Erika seperti dikutip dari siaran pers, Jumat (9/2/2024).

Erika juga menyoroti rencana shut down Kilang Balikpapan, turn around, dan tie in dari unit yang baru. 

"Tentu dari Kilang Cilacap ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan BBM yang tadinya dipenuhi oleh Kilang Balikpapan. Kita minta support dari Kilang Cilacap," tuturnya. 

Di samping itu, dirinya berharap Kilang Cilacap dapat mendukung kelestarian alam dengan menghasilkan BBM yang lebih ramah lingkungan. 

"Di kawasan Jabodetabek tingkat emisinya sudah tinggi," ungkapnya.

Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto, melihat posisi strategis Kilang Cilacap yang menjadi bagian dari Refinery Development Master Plan (RDMP). 

Dari sisi kualitas produk yang dihasilkan, dirinya mengungkapkan Kilang Cilacap mampu memproduksi BBM dengan Research Octane Number (RON) yang tinggi. 

"Sebagaimana hari-hari ini kita disibukkan dengan persoalan-persoalan lingkungan, termasuk dalam hal BBM," kata Sugeng.

Dengan infrastruktur yang memadai, Sugeng berharap Cilacap dan Banyumas akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia. 

"Dengan berbasis dari petrochemical industry, manufaktur, dan industri pengolahan," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, menuturkan, pengembangan pemanfataan bahan bakar nabati sebagai campuran BBM di Indonesia telah menciptakan penghematan devisa.

“Ke arah biodiesel dan atau nanti biofuel. Karena terbukti bisa mengurangi impor yang cukup signifikan. Kita punya tanaman kelapa sawit yang sangat banyak, produksi yang sangat besar, skala dunia," jelasnya.

Pada kesempatan tersebut Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Taufik Aditiyawarman, menyampaikan overview yang meliputi kontribusi PT KPI pada tahun 2023, proses bisnis, struktur organisasi, future refinery, reduksi emisi, dekarbonisasi, Sustainable Aviation Fuel (SAF), serta peningkatan aspek keselamatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini