Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) hingga PT Bank Mega Tbk. (MEGA) kompak menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Maret 2024.
Ketiga bank di atas juga memberikan sinyal aka membagikan dividen kepada para pemegang saham. BRI misalnya yang mengumumkan akan menyelenggarakan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Jumat 1 Maret 2024
Mengacu pada pengumuman yang dibagikan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), RUPS akan digelar di Kantor Pusat BRI dan dimulai pada pukul 14.00 WIB
“Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak hadir dalam RUPS (recording date) adalah 6 Februari 2024,” tulis manajemen BBRI yang dikutip Jumat (9/2/2024). Dalam pengumuman yang sama, nantinya akan ada tujuh mata acara dalam agenda RUPS Tahunan.
Menyusul BRI, BNI juga bakal menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2023 pada Senin, 4 Maret 2024.
RUPST tersebut akan diadakan di Ballroom Menara BNI Lt. 6 Jl. Pejompongan Raya No. 7 Bendungan Hilir Jakarta Pusat pukul 13.00 WIB.
Tak hanya bank jumbo pelat merah, pemain swasta nasional Bank Mega juga bakal menyelenggarakan rapatpada Jumat, 1 Maret 2024 mulai pukul 14.00 WIB.
Tercatat ada tujuh agenda dalam RUPST tersebut. Salah satunya, penetapan penggunaan laba bersih untuk Tahun Buku 2023, di mana perseroan mengusulkan penggunaan laba bersih untuk dibagikan sebagai dividen tunai
BBRI
Direktur Utama BRI (BBRI) Sunarso menyebut bakal membagikan dividen jumbo untuk tahun ini. Setidaknya, saat ini BRI mengumumkan meraih laba bersih konsolidasi Rp60,43 triliun sepanjang 2023. Capaian laba tersebut melonjak 17,55% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp51,41 triliun.
Sebagai informasi, tebaran dividen tunai BRI menjadi yang terbesar di antara emiten perbankan lainnya. Bila berkaca dalam lima tahun terakhir, tebaran dividen BRI juga terus meningkat.
Tercatat, jika dibandingkan dengan rasio dividen pada 2018, yakni sebesar 49%, maka terjadi peningkatan rasio tebaran dividen 36 basis poin (bps) di BRI hingga mencapai 85% pada tahun buku 2022.
Di mana, khusus kepada pemerintah selaku pemegang saham pengendali, BRI membagikan dividen senilai Rp23 triliun. Hal ini sejalan dengan laba BRI yang juga besar yakni Rp51,4 triliun pada tahun buku 2022.
BBNI
Sinyal terang bahwa pesta cuan masih akan berlanjut datang dari BNI. Melansir dari Ciptadana Sekuritas, BNI membuka ruang untuk rasio pembayaran dividen yang lebih tinggi yaitu sebesar 50%, dibandingkan dividend payout ratio historisnya sebesar 20-30%. Hal ini dimungkinkan karena CAR berada pada level yang sehat yaitu 19% pada kuartal II/2023.
Direktur Human Capital & Compliance BNI Mucharom menyampaikan bahwa pada tahun ini, BNI masih berupaya untuk memberikan imbal hasil yang optimal bagi pemegang sahamnya.
“Tingginya rasio kecukupan permodalan juga memberikan BNI kemampuan untuk memenuhi kebutuhan ekspansi bisnis dan investasi BNI Group, serta ruang untuk pembagian dividen yang atraktif,” katanya beberapa waktu lalu, (27/11/2023).
Adapun, secara konsolidasi BNI mencatatkan laba bersih sepanjang 2023 mencapai Rp21,11 triliun atau naik 14,2% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp18,48 triliun sepanjang 2022.
MEGA
Bank milik Chairul Tanjung ini menebar dividen dengan rasio 70% terhadap laba tahun buku 2022 atau Rp2,83 triliun.
Tercatat, saat ini Bank Mega membukukan laba bersih sepanjang 2023 sebesar Rp3,51 triliun. Laba bank yang dikendalikan crazy rich Chairul Tanjung ini susut 13,33% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan periode 2022 sebesar Rp4,05 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel