BPJS Ketenagakerjaan Kelola Aset Rp710,86 Triliun, 72,22% Dialokasikan ke Surat Utang

Bisnis.com,11 Feb 2024, 14:30 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Karyawati melayani nasabah di kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek di Jakarta, Senin (28/11/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mengelola aset sebanyak Rp710,86 triliun per Desember 2023. 

Adapun dari total aset Rp710,86 triliun tersebut, BPJS Ketenagakerjaan mengalokasikan paling banyak ke surat utang. Bahkan mencapai 72,22% dari total aset yang dicatat per Desember 2023. 

“Instrumen Surat Utang sebesar Rp513,37 triliun atau 72,22% [94% nya dalam bentuk SUN/Surat Utang Negara],” kata Oni Marbun, selaku Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan kepada Bisnis.com, Kamis (8/2/2024). 

Secara rinci BPJS Ketenagakerjaan membagi dana ke beberapa instrumen investasi lainnya. Beberapa di antaranya deposito sebanyak Rp92,40 triliun atau 13%, saham sebanyak Rp65,10 triliun atau 9,16%, reksadana sebanya Rp37,31 atau 5,25%, serta properti dan investasi langsung Rp2,61 triliun atau 0,37%.

Pada 2023, BPJS Ketenagakerjaan membukukan hasil investasi sebanyak Rp47,07 triliun. Angka tersebut naik apabila dibandingkan dengan hasil investasi pada 2022 yakni sebanyak Rp40,23 triliun. 

Pada tahun ini, hasil investasi BPJS Ketenagakerjaan diharapkan naik Rp8,21 triliun menjadi Rp55,28 triliun. Kenaikan tersebut lebih banyak apabila dibandingkan dengan kenaikan hasil investasi pada 2023 yang mencapai Rp 6,83 triliun. 

Adapun, pencapaian tersebut merupakan kenaikan hasil investasi tertinggi sejak tahun 2014. Rata-rata kenaikan realisasi hasil investasi sebesar 2,64 triliun sejak berdiri. BPJS Ketenagakerjaan juga telah menargetkan realisasi dana investasi sebanyak Rp812,66 triliun pada 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Reni Lestari
Terkini