Puji Film Dirty Vote, Ray Rangkuti: Ini Bukti Indonesia Tidak Butuh Bawaslu, Kalau...

Bisnis.com,12 Feb 2024, 10:49 WIB
Penulis: Akbar Evandio
Film Dirty Vote

Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti mengaku bahwa Indonesia sebenarnya tidak membutuhkan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) untuk menjaga kontestasi politik jauh dari kecurangan.

Menurutnya, uluran tangan dari masyarakat untuk saling menjaga berjalannya pemilihan umum (pemilu) dengan kondusif lebih berdampak, salah satunya melalui kehadiran film dokumenter Dirty Vote

“Bawaslu tak perlu lagi ada yang penting ada orang-orang seperti koalisi yang menjaga pemilu supaya tetap bersih daripada Bawaslu,” katanya saat memberikan materi dalam diskusi bersama Koalisi Masyarakat Sipil di Sadjoe Cafe and Resto, Minggu (11/2/2023).

Apalagi, dia melanjutkan bahwa sejauh ini lembaga Bawaslu kurang cakap untuk menindak sejumlah pelanggaran yang dilakukan sejumlah pasangan calon (paslon) yang menjadi kandidat dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Termasuk, kata Ray dengan kampanye tersirat yang dilakukan Jokowi kala orang nomor satu di Indonesia itu menyambangi Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Pusat.

Untuk diketahui, Lokasi tersebut merupakan tempat bermalam dari calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka dan Tim Kampanye Nasional (TKN) pada Sabtu (10/2/2024).

Dia menyayangkan aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menjadikan cucunya Jan Ethes dan La Lembah Manah sebagai dalil kampanye terselubung untuk bertemu dengan Gibran.

“Saya tak yakin Bawaslu akan memanggil Presiden soal kunjungan ke salah satu paslon pada malam hari. Kemudian, paslon 2 banyak dilaporkan tetapi saya belum melihat ada tindaklanjut dari Bawaslu,” pungkas Ray.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Novita Sari Simamora
Terkini