GOTO Sampaikan Klarifikasi Merger dengan Grab ke Bursa

Bisnis.com,13 Feb 2024, 18:04 WIB
Penulis: Annisa Kurniasari Saumi
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menyampaikan klarifikasi mengenai kabar merger dengan Grab Holdings Ltd. Klarifikasi tersebut disampaikan GOTO ke Bursa.

Dalam katerbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) Manajemen GOTO mengatakan pihaknya baru mengetahui adanya berita terkait isu merger tersebut di media massa.

"Melalui surat ini dapat disampaikan GOTO pada dasarnya tidak dapat mengomentari rumor yang beredar di pasar," ujar Manajemen GOTO, Selasa (13/2/2024).

GOTO juga menekankan saat ini tidak ada diskusi mengenai merger dengan Grab tersebut.

Manajemen GOTO melanjutkan, GOTO saat ini memiliki fundamental dan posisi keuangan yang semakin kuat. Hal tersebut seperti yang dijelaskan GOTO sebelumnya, dengan Grup GOTO telah berhasil mencapai target EBITDA yang disesuaikan positif di kuartal IV/2023.

GOTO juga melampaui batas atas panduan kinerja EBITDA yang disesuaikan untuk tahun 2023.

Lebih lanjut, GOTO juga akan menerima pendapatan jasa e-commerce setiap kuartal dari Tokopedia yang berbasis pada Gross Merchandise Value (GMV) inti Tokopedia, di mana akan berkontribusi secara langsung pada EBITDA Grup GOTO.

GOTO juga akan terus fokus untuk bertumbuh secara sehat dan meraih profitabilitas, dengan mendorong pengembangan inovasi produk dan keunggulan operasionalnya pada bisnis on demand services (ODS) dan teknologi keuangan (fintech) dari grup, serta meningkatkan nilai pemegang saham.

Sebelumnya, sumber Bloomberg menyebutkan merger GOTO dan Grab masih berada dalam tahap diskusi awal. Grab yang berbasis di Singapura disebut akan mengakuisisi GoTo menggunakan uang tunai, saham, atau kombinasi keduanya.

Sumber yang sama menyebutkan, opsi ini terbuka seiring beralihnya tampuk pemimpin perusahaan ke Patrick Walujo yang kini menjadi CEO setelah sebelumnya hanya sebagai investor.

Para pemegang saham kedua perusahaan juga mendukung kesepakatan tersebut dan mendorong perundingan tersebut bergerak hingga menjadi aksi korporasi. Meski demikian, karena masih bersifat awal, disebutkan perundingan tersebut juga mungkin tidak mengarah pada merger atau kesepakatan apa pun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ibad Durrohman
Terkini