Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka perkasa ke level Rp15.580 pada perdagangan hari ini, Selasa (13/2/2024), H-1 jelang Pilpres 2024 besok, 14 Februari 2024.
Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.05 WIB, mata uang rupiah dibuka menguat 0,09%% atau 14,5 poin ke level Rp15.580 per dolar AS. Sementara itu, indeks mata uang Negeri Paman Sam terpantau naik tipis 0,01% ke posisi 104,17.
Mayoritas mata uang kawasan Asia lainnya terpantau menguat terhadap dolar AS pagi ini. Misalnya, won Korea naik 0,21%, peso Filipina menguat 0,11%, yuan China menguat 0,04%, ringgit Malaysia naik 0,03%, rupee India menguat 0,04%, dan baht Thailand naik 0,13%.
Sementara itu, mata uang Asia yang melemah terhadap dolar AS yaitu yen Jepang turun 0,03%, dolar Hongkong turun 0,02%, dolar Singapura melemah 0,08%.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pada Selasa (13/2/2024) mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif, tetapi ditutup menguat di rentang Rp15.550 hingga Rp15.630 per dolar AS.
Terdapat sentimen yang memengaruhi fluktuasi rupiah. Dari dalam negeri, sentimen datang ketika pertumbuhan ekonomi dilaporkan mencapai 5,05% pada 2023. Maka, menurutnya pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5,07% pada tahun 2024.
Pertumbuhan tersebut, ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang terus meningkat. Ibrahim mengatakan, ada risiko terkait Pemilu 2024 yang akan berlangsung serentak di Indonesia pada 14 Februari 2024 besok.
Namun menurut Ibrahim dari pelaksanaan Pemilu tahun ini dapat menimbulkan dampak positif, khususnya terhadap peningkatan belanja atau konsumsi rumah tangga.
Dari luar negeri, sentimen datang saat data CPI AS untuk bulan Januari 2024 akan dirilis pada hari ini Selasa, (13/2/2024). Data tersebut diperkirakan menunjukkan sedikit penurunan inflasi.
Kendati demikian, menurutnya tekanan harga diperkirakan masih akan tetap relatif stabil, dengan angka CPI inti khususnya akan tetap jauh di atas target tahunan Federal Reserve sebesar 2%.
Hal ini menjadi sebuah skenario yang memberikan dorongan lebih besar bagi The Fed untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.
"Pejabat bank sentral diperkirakan akan lebih meremehkan spekulasi penurunan suku bunga lebih awal. Menurunnya spekulasi mengenai pelonggaran moneter lebih awal oleh The Fed telah memukul mata uang Asia dalam beberapa sesi terakhir, dan membuat dolar berada dalam jangkauan puncaknya dalam tiga bulan," ujarnya dalam riset Senin, (12/2/2024).
Lalu, berapa kurs dolar AS di BCA, BRI, Bank Mandiri, dan BNI hari ini, Selasa (13/2/2024)?
Kurs Jual Beli Dolar AS di BCA Hari Ini
PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) pada pukul 09.29 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp15.570 dan harga jual sebesar Rp15.590 berdasarkan e-rate.
Lalu, berdasarkan bank notes, BCA pada pukul 08.05 WIB menetapkan harga beli sebesar Rp15.430 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp15.730 per dolar AS.
Kurs Beli (Rp) Jual (Rp)
TT Counter 15.430 15.730
E Rate 15.570 15.590
Bank Notes 15.430 15.730
Kurs Jual Beli Dolar AS di BRI Hari Ini
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menetapkan harga beli dan harga jual dolar AS pada pukul 09.26 WIB masing-masing sebesar Rp15.572 dan Rp15.592 untuk e-rate.
Kemudian BRI menetapkan harga beli TT counter sebesar Rp15.520 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp15.670 per dolar AS.
Kurs Beli (Rp) Jual (Rp)
TT Counter 15.520 15.670
E Rate 15.572 15.592
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel