Kinerja Otomotif 2023 Turun, Pemerintah Optimistis Bakal Terus Bertumbuh

Bisnis.com,15 Feb 2024, 19:17 WIB
Penulis: Nuhansa Mikrefin Yoedo Putra
Pengunjung mengamati mobil di acara Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2023 di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (10/3/2023) - BISNIS/Anshary Madya Kusuma.

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah masih optimistis pasar otomotif Indonesia akan terus bertumbuh seiring penjualan domestik, dan ekspor yang disebut berada di level cukup tinggi.

Bila melihat data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan mobil secara wholesales mencapai 1 juta (1.005.802) unit sepanjang 2023, turun 4% dibandingkan capaian sepanjang 2022 sebanyak 1,04 juta (1.048.040) unit.

Kemudian, penjualan secara retail sepanjang 2023 mencapai 998.059 unit, turun 1,5% dibandingkan 2022 yang mencapai 1,01 juta (1.013.582) unit.

Sementara itu, kinerja ekspor utuh atau completely built up (CBU) mencapai 505.134 unit sepanjang 2023, naik 6,7% dari 473.602 unit bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap pasar domestik bisa mengalami pertumbuhan, meski terjadi penurunan sepanjang 2023. Namun, dia cukup puas dengan kinerja ekspor yang mampu menembus 505.134 unit.

“Otomotif tahun lalu kan agak turun sedikit di bawah 1 juta, tapi kita berharap kembali ke 1 juta. Ekspor tahun kemarin di atas 500.000, sehingga kita dua arahnya yakni, ekspor dan domestik,” katanya di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (15/2/2024).

Di satu sisi, data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan kendaraan bermotor dengan kode HS 87 masih surplus US$773,2 juta atau setara Rp12,21 triliun (kurs jisdor Rp15.803) hingga November 2023.

Surplus neraca dagang otomotif pun mengalami koreksi 52,53% dari US$1,62 miliar atau setara Rp25,74 triliun secara year-on-year (YoY).

Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D. Sugiarto mengatakan bakal mencoba meminta para agen pemegang merek untuk meningkatkan ekspor mobil dan juga komponennya.

Hanya saja pengapalan ke luar negeri selalu dikendalikan oleh para kantor pusat atau prinsipal dari merek yang bersangkutan.

“Kami akan coba meminta kepada para APM meningkatkan ekspor otomotif dan komponennya, tetapi seperti ekspor itu selalu dikendalikan oleh para prinsipal atau kantor pusat,” tuturnya, Kamis (1/2/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini