Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) akan menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) bulan depan atau Maret 2024 yang di antara agendanya membahas tebaran dividen.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Bank Mandiri telah mengundang pemegang sahamnya dalam gelaran RUPST pada 7 Maret 2023 di Auditorium Plaza Mandiri Lt. 3 Plaza Mandiri, Jakarta.
Terdapat sejumlah mata acara dalam RUPST tersebut mulai dari persetujuan laporan tahunan hingga perubahan susunan pengurus perseroan. Ada pula pembahasan mengenai persetujuan penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku 2023, termasuk untuk dividen.
"Berdasarkan pada ketentuan (i) Pasal 21 juncto Pasal 26 Anggaran Dasar Perseroan serta (ii) Pasal 70 dan Pasal 71 UUPT, penggunaan laba bersih perseroan diputuskan dalam RUPS," tulis Manajemen BMRI di keterbukaan informasi pada beberapa waktu lalu.
Dalam hal tebaran dividen, Bank Mandiri diproyeksikan masih menebar dividen jumbo kepada pemegang sahamnya. Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo mengatakan BMRI akan mempertahankan konsistensi agar dapat meningkatkan core value ke pemegang saham.
Dalam penentuan dividen itu, BMRI akan terus mempertimbangkan permodalan yang sehat dan optimal untuk mendukung pertumbuhan bisnis secara jangka panjang.
“Selama empat tahun terakhir, BMRI membagian dividen payout ratio sebesar 60%, kami secara internal telah melakukan sensitivity analyst, di mana BMRI mempertahankan rasio dividen di level itu dengan menjaga permodalan yang optimal pertumbuhan bisnis,” ujarnya.
Apalagi, Bank Mandiri telah mencatatkan kinerja laba moncer pada 2023. BMRI meraup laba bersih sebesar Rp55,06 triliun pada 2023, naik 33,73% secara tahunan (year on year/yoy).
Berkaca pada tahun lalu, Bank Mandiri menetapkan pembagian dividen tunai sebesar Rp24,7 triliun atau 60% dari total laba bersih perseroan tahun buku 2022. Investor mendapatkan pembagian keuntungan senilai Rp529,34 per saham.
Apabila ditarik lima tahun ke belakang, BMRI menerapkan rasio dividen yang relatif tidak berubah di angka 60%.
Dari sisi yield, CEO Jooara Rencana Keuangan Gembong Suwito menilai prospek atas pembagian dividen yield bank jumbo Tanah Air sangat baik, terutama di bank BUMN, seperti BMRI.
“Secara umum bank BUMN yang pengendalinya pemerintah akan memberikan deviden yang lebih tinggi kisaran 4-6% tahun buku 2023,” katanya pada Bisnis, pekan lalu (5/2/2024).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel