Respons BRI Finance Soal Dampak Pemilu Satu Putaran ke Industri Multifinance

Bisnis.com,17 Feb 2024, 01:31 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Respons BRI Finance Soal Dampak Pemilu Satu Putaran ke Industri Multifinance. Logo BRI Finance./Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan pelat merah PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) turut berkomentar terhadap dampak pemilihan umum (Pemilu) satu putaran terhadap bisnis multifinance. Diketahui, dari hasil quick count sementara menunjukkan pemilu tahun ini berpeluang berlangsung hanya satu putaran.

Direktur Operasional dan Sekretaris Perusahaan BRI Finance Willy Halim Sugiardi mengatakan apabila pemilu terjadi satu putaran pihaknya melihat adanya potensi stabilitas yang dapat meningkatkan kepercayaan konsumen. Pasalnya, kecenderungan konsumen maupun investor untuk menunggu atau wait and see menjelang pemilu akan selalu ada. 

“Pandangan BRI Finance terkait sikap 'wait and see' dari calon investor seiring dengan dinamika pemilu adalah wajar mengingat tingginya ketidakpastian politik pada periode tersebut,” kata Willy kepada Bisnis, Jumat (16/2/2024). 

Namun Willy mengatakan apabila pemilu berlangsung dalam satu putaran, ada potensi bahwa kepastian politik dapat lebih cepat tercapai, yang dapat menginspirasi kepercayaan investor untuk kembali berinvestasi. 

Namun, lanjut dia, apabila pemilu berlangsung dalam dua putaran, kemungkinan periode 'wait and see' dari calon investor akan lebih lama, memperlambat proses pengambilan keputusan investasi. Secara keseluruhan, BRI Finance tetap memantau perkembangan pemilu dan berkomitmen untuk tetap adaptif terhadap dinamika pasar. 

Pihaknya juga optimistis terhadap potensi pertumbuhan ekonomi di bawah pemerintahan baru dan akan terus mendukung peluang investasi yang muncul.

“Meskipun dihadapkan pada dinamika politik, BRI Finance tetap fokus pada pencapaian target pembiayaan sebesar Rp7 triliun pada 2024, mengejar pertumbuhan dalam ekonomi Indonesia yang optimis di bawah pemerintahan yang baru,” pungkas Willy. 

Untuk mencapai target pembiayaan Rp7 triliun, BRI Finance akan lebih gencar memberikan pembiayaan pada sektor-sektor yang memberikan yield tertinggi seperti pembiayaan fasilitas dana tunai dan mobil bekas.

Kedua segmen tersebut diharapkan dapat berkontribusi memberikan angka yield yang tinggi terhadap perusahaan dengan tetap memperhatikan mitigasi risiko terhadap pembiayaan fasilitas dana tunai dan mobil bekas yang prudent.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianus Doni Tolok
Terkini