Ini Harapan Bankir Saat Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran Versi Quick Count

Bisnis.com,17 Feb 2024, 17:36 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Wakil Ketua Perhimpunan Bank Umum Nasional (Perbanas) Tigor M. Siahaan berharap agar hasil Pilpres berdampak baik bagi industri perbankan/JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA -- Pasangan calon (paslon) Prabowo–Gibran menang satu putaran dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 versi quick count yang dirilis oleh sejumlah lembaga survei. Kemenangan satu putaran memang membawa angin segar bagi pelaku usaha, termasuk perbankan.

Berbagai hasil quick count Pilpres 2024 dari lembaga survei menunjukkan bahwa pasangan Prabowo–Gibran memperoleh 57%–59% suara dalam Pilpres 2024. Sementara itu, hasil real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Sabtu (17/02/2024) pukul 16.52 WIB menunjukkan perolehan paslon tersebut mencapai 57,9% dari 65,59% suara yang sudah masuk.

Wakil Ketua Perhimpunan Bank Umum Nasional (Perbanas) Tigor M. Siahaan mengatakan pelaku perbankan berharap suasana pemilihan hingga berakhirnya proses pemilihan tetap aman dan terkendali, sehingga kondisi perekonomian tidak terdampak oleh ketidakpastian. 

"Kami berharap bahwa pemimpin yang terpilih dapat memberikan iklim yang kondusif, fokus pada kebijakan-kebijakan yang menggerakkan perekonomian di Indonesia," katanya kepada Bisnis pada beberapa waktu lalu. 

Khususnya di sektor perbankan, ia berharap pemerintahan yang akan datang mampu menumbuhkan lembaga perbankan sebagai salah satu motor perekonomian untuk mendorong kesejahteraan masyarakat menuju Indonesia emas 2045.

Adapun, Wakil Ketua Bidang Hubungan Kelembagaan Perbanas Lani Darmawan menyebut apabila Pilpres 2024 berakhir satu putaran seperti hasil quick count, maka akan membawa angin segar pada pelaku bisnis, termasuk perbankan.

“Bisnis bisa bergerak normal kembali dan adanya kejelasan kepemimpinan,” ucapnya pada Bisnis. 

Sebelumnya, Chief Executive Officer Citi Indonesia Batara Sianturi mengatakan masa Pemilu 2024 memang berpengaruh terhadap bisnis perbankan, terutama untuk bisnis corporate banking. Menurutnya, terdapat delay di segmen korporasi atau bisnis selama masa Pemilu 2024. "Kita melihat memang saat ini masih transisi, beberapa dari policy akan ditentukan dari the next president. Jadi ini kita melihat masih wait and see," tuturnya pada beberapa waktu lalu.

Sementara, Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin menyebut pelaku bisnis, baik itu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), korporasi hingga industri keuangan seperti perbankan memang menaruh harapan soal kestabilan ekonomi dan politik. Hal ini lantaran keduanya menyangkut ke berbagai sektor. 

“Sebenarnya, kalau apakah ini dua putaran atau satu putaran, menurut saya tidak terlalu akan memberikan pengaruh yang begitu besar terhadap bisnis,” ujarnya pada Bisnis, Rabu (14/2/2024). 

Namun, jika hasil dari Pilpres 2024 mendukung jalannya pemerintahan dan program kerja saat ini, tentu stabilitas politik akan berpengaruh pada stabilitas ekonomi beserta turunannya. “Dan ini menguntungkan bagi pelaku bisnis dan industri,” ucapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Novita Sari Simamora
Terkini