Investor Asing Borong Saham Rp6,03 Triliun Seiring Capres Prabowo-Gibran Unggul di Real Count KPU

Bisnis.com,18 Feb 2024, 13:51 WIB
Penulis: Maria Elena
Mahasiswa beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (6/2/2024). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat terjadi aliran masuk modal asing sebesar Rp4,07 triliun di pasar keuangan domestik pada pekan ketiga Februari 2024. Aliran deras dana asing ini setelah sejumlah lembaga survei memperkirakan Pemilu 2024 akan berlangsung satu putaran dengan keunggulan pasangan Prabowo-Gibran yang mengkampanyekan keberlanjutan. Kemenangan ini dikonfirmasi sistem perhitungan oleh KPU dengan data masuk 66,61% data masuk hingga Jumat (17/2/2024) pada pukul 19.30 WIB. 

“Berdasarkan data transaksi 12–15 Februari 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp4,07 triliun,” kata Asisten Gubernur, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono melalui keterangan resmi, dikutip Minggu (18/2/2024).

Erwin menjelaskan, jumlah tersebut terdiri dari jual neto Rp0,98 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), sementara terjadi beli neto Rp6,03 triliun di pasar saham. Selain itu, BI juga mencatat nonresiden jual neto Rp0,98 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Adapun, sepanjang 2024 atau hingga 15 Februari 2024, Erwin menyampaikan bahwa nonresiden tercatat jual neto Rp0,68 triliun di pasar SBN, sedangkan di pasar sahúma tercatat beli neto Rp15,41 triliun, dan di SRBI beli neto Rp29,76 triliun.

Sejalan dengan perkembangan tersebut, premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 15 Februari 2024 sebesar 70,92 bps, turun dibandingkan 9 Februari 2024 sebesar 72,58 bps.

Tingkat imbal hasil 10 tahun pada Jumat pagi (16/2) tercatat stabil pada level 6,62% dari posisi pada hari sebelumnya.

Sementara itu, nilai tukar rupiah pada Jumat pagi (16/2) dibuka melemah pada level (bid) Rp15.644 per dolar AS, dari Kamis (15/2) pada level (bid) Rp15.615 per dolar AS.

Dalam hal ini, Erwin mengatakan bahwa BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini