Bisnis.com, JAKARTA — Bisnis asuransi berbasis teknologi atau insurance technology (insurtech) diramal akan merekah di tahun ini, seiring dengan dana investasi yang digelontorkan pemain untuk membangun infrastruktur teknologi yang canggih.
Keberadaan insurtech pun digadang-gadang menjadi daya pikat anak muda—generasi milenial dan gen Z—untuk membeli produk asuransi. Mereka yang mulai mendominasi demografi Indonesia tentu menjadi ceruk pasar yang menarik bagi bisnis asuransi.
Mengutip laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Institute, Minggu (18/2/2024), dijelaskan bahwa kehadiran insurtech melalui pemanfaatan big data atau machine learning, maupun artificial intelligence (AI) diharapkan mampu menjawab kebutuhan konsumen, salah satunya mempermudah dan mempercepat proses underwriting maupun klaim.